Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena sel beta pankreas yang tidak
menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara
efektif. Kepatuhan penggunaan obat yang buruk menjadi penyebab penting terhadap tidak
terkontrolnya diabetes melitus yang dapat berakibat pada perkembangan komplikasi
makrovaskular dan mikrovaskular yang lebih cepat. Kartu minum obat merupakan salah satu media
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepatuhan terutama untuk pasien dengan regimen
terapi yang kompleks seperti diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efektivitas pemberian kartu obat terhadap tingkat kepatuhan melalui Morisky Medication
Adherence Scale-8 item (MMAS-8) dan glukosa darah puasa (GDP) pasien diabetes melitus tipe 2 di
Puskesmas Pasundan dan Puskesmas Ibrahim Adjie. Penelitian dilakukan dengan metode potong
lintang (cross-sectional) dengan desain penelitian pre-experimental dan dilaksanakan secara
konkuren selama bulan Januari – Mei 2023. Responden terdiri dari 32 pasien DM tipe 2 di
Puskesmas Pasundan dan 24 pasien DM tipe 2 di Puskesmas Ibrahim Adjie. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kartu obat dapat membantu meningkatkan kepatuhan pada pasien diabetes
tanpa komorbid (p=0,025) dan diabetes dengan komorbid (p=0,007) di Puskesmas Pasundan, serta
pasien tanpa komorbid (p=0,002) dan pasien dengan komorbid (0,022) di Puskesmas Ibrahim Adjie.
Berdasarkan analisis korelasi menggunakan Spearman’s Correlation, terdapat korelasi yang lemah
antara variabel GDP dan kepatuhan pasien pada pasien diabetes tanpa komorbid (r=0,087) dan
dengan komorbid (r=0,025) di Puskesmas Pasundan serta pasien diabetes tanpa komorbid (0,076)
dan dengan komorbid (r=-0,166) di Puskesmas Ibrahim Adjie.