Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat
gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang menyumbang 90-95 % kasus diabetes
di dunia. Faktor gaya hidup sehat seperti pola makan dan aktivitas fisik menjadi penting dalam menjaga
kestabilan gula darah normal. Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan secara
prospektif dengan pengumpulan data melalui wawancara kuesioner dan pemeriksaan gula darah
puasa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari –April 2022 di UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung.
Data asupan makanan harian, aktivitas fisik, dan pengetahuan terkait nutrisi didapatkan dari kuesioner.
Kuesioner Fooq Frequency Questionnaire (FFQ) untuk memperoleh data asupan makanan harian,
Internastional Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik, serta General Nutrition
Knowledge Questionnaire (GNKQ) untuk pengetahuan nutrisi pasien. Validitas dan reliabilitas kuesioner
GNKQ diuji kembali dengan hasil nilai C????????????Á®ø????????!????????øÁ 0,700 untuk bagian 1 dan 0,713 untuk bagian
2. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan pasien terhadap nutrisi meningkat setelah edukasi.
Tingkat pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi lemak (p = 0,05 dan
koefisien Cramer’s V = 0,352), tetapi tidak signifikan terhadap pola konsumsi karbohidrat (p = 0,106
dan koefisien Cramer’s V = 0,288), serat (p = 0,504 dan koefisien Cramer’s V = 0,159), protein (p = 0,879
dan koefisien Cramer’s V = 0,069), dan aktivitas fisik (p = 0,982 dan koefisien Cramer’s V = 0,026).
Edukasi berpengaruh secara signifikan terhadap gula darah pasien (GDP) semua pasien (p = 0,045) dan
terhadap kelompok pasien yang asupan karbohidrat (p = 0,001) dan serat (p = 0,007) yang tidak
memenuhi rekomendasi. Namun, edukasi belum memengaruhi GDP pasien kelompok aktivitas fisik
yang sesuai (p = 0,871) maupun tidak sesuai rekomendasi (p = 0,078).