digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes melitus tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya yang menyumbang 90-95 % kasus diabetes di dunia. Faktor gaya hidup sehat seperti pola makan dan aktivitas fisik menjadi penting dalam menjaga kestabilan gula darah normal. Penelitian ini merupakan studi observasional yang dilakukan secara prospektif dengan pengumpulan data melalui wawancara kuesioner dan pemeriksaan gula darah puasa. Penelitian dilakukan pada bulan Februari –April 2022 di UPT Puskesmas Garuda Kota Bandung. Data asupan makanan harian, aktivitas fisik, dan pengetahuan terkait nutrisi didapatkan dari kuesioner. Kuesioner Fooq Frequency Questionnaire (FFQ) untuk memperoleh data asupan makanan harian, Internastional Physical Activity Questionnaire (IPAQ) untuk aktivitas fisik, serta General Nutrition Knowledge Questionnaire (GNKQ) untuk pengetahuan nutrisi pasien. Validitas dan reliabilitas kuesioner GNKQ diuji kembali dengan hasil nilai C????????????­Á®ø????????!????????øÁ 0,700 untuk bagian 1 dan 0,713 untuk bagian 2. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan pasien terhadap nutrisi meningkat setelah edukasi. Tingkat pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi lemak (p = 0,05 dan koefisien Cramer’s V = 0,352), tetapi tidak signifikan terhadap pola konsumsi karbohidrat (p = 0,106 dan koefisien Cramer’s V = 0,288), serat (p = 0,504 dan koefisien Cramer’s V = 0,159), protein (p = 0,879 dan koefisien Cramer’s V = 0,069), dan aktivitas fisik (p = 0,982 dan koefisien Cramer’s V = 0,026). Edukasi berpengaruh secara signifikan terhadap gula darah pasien (GDP) semua pasien (p = 0,045) dan terhadap kelompok pasien yang asupan karbohidrat (p = 0,001) dan serat (p = 0,007) yang tidak memenuhi rekomendasi. Namun, edukasi belum memengaruhi GDP pasien kelompok aktivitas fisik yang sesuai (p = 0,871) maupun tidak sesuai rekomendasi (p = 0,078).