digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kanker payudara merupakan suatu keganasan di jaringan payudara yang berasal dari epitel duktus ataupun lobulusnya. Kemoterapi merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan kanker payudara, tetapi juga dapat menimbulkan reaksi obat merugikan (ROM). ROM dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien secara umum yang menurun akibat kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan probabilitas dan tingkat keparahan ROM, mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap jumlah kejadian ROM, mengukur kualitas hidup pasien setelah mengalami ROM, dan menilai hubungan antara jumlah kejadian ROM terhadap kualitas hidup pasien. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, menggunakan rancangan potong lintang yang dilakukan secara prospektif terhadap 86 pasien kemoterapi kanker payudara di Ruang Asnawati RSUP Dr. Hasan Sadikin pada bulan Desember 2022-Februari 2023. Data dianalisis secara deskriptif untuk menentukan probabilitas dan tingkat keparahan ROM, masing-masing menggunakan skala Naranjo dan skala Hartwig-Siegel. Pengukuran kualitas hidup menggunakan kuesioner EORTC QLQ-C30. Hasil penelitian menunjukkan kejadian ROM memiliki probabilitas 70,2% bersifat “probable”; 26,9% bersifat “definite”; dan 2,9% bersifat mungkin “possible”. Sebanyak 75,8% kejadian ROM memiliki tingkat keparahan tingkat 3 dan sebanyak 24,2% memiliki tingkat keparahan 4b. Kejadian ROM yang banyak dialami berupa alopesia, mual, kelelahan, penurunan nafsu makan, dan nyeri otot. Hasil pengukuran kualitas hidup menunjukkan skor status kesehatan global yang rendah, skala fungsi yang paling rendah adalah fungsi peran, dan skala gejala yang paling tinggi adalah gejala hilang nafsu makan, kelelahan dan mual muntah. Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, jumlah komorbid menunjukan hubungan bermakna terhadap jumlah ROM (OR= 21,084; 95%CI 4,213 – 105,506; p-value=0,001). Hasil korelasi hubungan jumlah ROM terhadap pengukuran kualitas hidup diperoleh nilai korelasi negatif yang signifikan (r= -0,560; p<0,01). Dari penelitian ini sebagian besar pasien mengalami ROM yang bersifat “probable” dengan tingkat keparahan level 3. Pasien dengan komorbid berisiko mengalami peningkatan jumlah ROM sebesar 21,084 kali. Pasien kanker payudara memiliki status kesehatan global yang rendah, skala fungsi yang paling rendah adalah fungsi peran, dan skala gejala yang paling tinggi adalah gejala hilang nafsu makan. Semakin banyak jumlah ROM yang dialami maka kualitas hidup pasien semakin rendah.