digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampai dengan saat ini, kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti karena belum ada obatnya dan menjadi ancaman kematian tertinggi bagi kaum wanita. Kanker payudara ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat dirasakan sebagai suatu benjolan atau massa yang disebut tumor. Pengobatan yang saat ini sering digunakan diantaranya adalah kemoterapi, radiasi, dan operasi pengangkatan payudara (biopsi). Ketiga metode pengobatan tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara itu sendiri secara total. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk menghindari jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah metode yang akurat dan simpel dalam mendeteksi kanker payudara lebih dini, berdasarkan pada pemanfaatan nanomaterial MOFs sebagai biosensor sel kanker. Biomarker protein HER2 yang diproduksi secara berlebih pada penderita kanker payudara, akan bereaksi dengan MOFs dan memberikan sinyal pada alat SPR sensing sehingga deteksi dini dapat dilakukan. Pada penelitian ini, kami telah berhasil menyintesis dan mengkarakterisasi 2 jenis MOFs dengan logam pusat Zr, yaitu Zr-BDC dan Zr- BDC-NH2. Karakterisasi yang telah dilakukan terhadap kedua material MOFs ini meliputi FTIR, XRD, BET, SEM dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa MOFs tersebut stabil dan memiliki struktur kristal berbentuk kubik dengan luas permukaan yang besar, yaitu 672.413 m2/g untuk Zr-BDC dan 286.118 m2/g untuk Zr-BDC-NH2. Uji performansi kedua material MOFs ini terhadap biomarker HER2 memberikan nilai LOD sebesar 0.925 ng/mL untuk material Zr-BDC dan 0.475 ng/mL untuk material Zr-BDC-NH2. Modifikasi material MOFs bimetal Zr-Co-BDC-NH2 dengan rasio Zr berbanding Co 3:1, 5:1 dan 10:1 menghasilkan luas permukaan sebesar masing-masing adalah 387.364 m2/g, 516.899 m2/g dan 538.23 m2/g dengan nilai LOD masing-masing sebesar 2.08 ng/mL, 0.91 ng/mL dan 0.95 ng/mL. Hasil selektivitas material Zr-BDC-NH2 menunjukkan selektivitas yang tinggi serta material yang sudah difungsionalisasi dapat digunakan sebanyak tiga kali. Analisis HER2 dalam serum dengan menggunakan material Zr-BDC-NH2 menghasilkan recovery yang tinggi sehingga dapat dipakai sebagai biosensor dalam uji klinis deteksi kanker payudara.