Sampai dengan saat ini, kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti
karena belum ada obatnya dan menjadi ancaman kematian tertinggi bagi kaum wanita. Kanker
payudara ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel-sel payudara yang terkadang dapat
dirasakan sebagai suatu benjolan atau massa yang disebut tumor. Pengobatan yang saat ini
sering digunakan diantaranya adalah kemoterapi, radiasi, dan operasi pengangkatan payudara
(biopsi). Ketiga metode pengobatan tersebut tidak dapat menyembuhkan kanker payudara
itu sendiri secara total. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk menghindari
jumlah kematian yang disebabkan oleh kanker ini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sebuah metode yang akurat dan simpel dalam mendeteksi kanker
payudara lebih dini, berdasarkan pada pemanfaatan nanomaterial MOFs sebagai biosensor
sel kanker. Biomarker protein HER2 yang diproduksi secara berlebih pada penderita kanker
payudara, akan bereaksi dengan MOFs dan memberikan sinyal pada alat SPR sensing
sehingga deteksi dini dapat dilakukan. Pada penelitian ini, kami telah berhasil menyintesis
dan mengkarakterisasi 2 jenis MOFs dengan logam pusat Zr, yaitu Zr-BDC dan Zr-
BDC-NH2. Karakterisasi yang telah dilakukan terhadap kedua material MOFs ini meliputi
FTIR, XRD, BET, SEM dan TEM. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa MOFs tersebut
stabil dan memiliki struktur kristal berbentuk kubik dengan luas permukaan yang besar,
yaitu 672.413 m2/g untuk Zr-BDC dan 286.118 m2/g untuk Zr-BDC-NH2. Uji performansi
kedua material MOFs ini terhadap biomarker HER2 memberikan nilai LOD sebesar 0.925
ng/mL untuk material Zr-BDC dan 0.475 ng/mL untuk material Zr-BDC-NH2. Modifikasi
material MOFs bimetal Zr-Co-BDC-NH2 dengan rasio Zr berbanding Co 3:1, 5:1 dan 10:1
menghasilkan luas permukaan sebesar masing-masing adalah 387.364 m2/g, 516.899 m2/g dan
538.23 m2/g dengan nilai LOD masing-masing sebesar 2.08 ng/mL, 0.91 ng/mL dan 0.95
ng/mL. Hasil selektivitas material Zr-BDC-NH2 menunjukkan selektivitas yang tinggi serta
material yang sudah difungsionalisasi dapat digunakan sebanyak tiga kali. Analisis HER2
dalam serum dengan menggunakan material Zr-BDC-NH2 menghasilkan recovery yang tinggi
sehingga dapat dipakai sebagai biosensor dalam uji klinis deteksi kanker payudara.