Artemisinin merupakan terapi lini pertama penyakit malaria yang dihasilkan secara alami oleh
Artemisia annua L. Produksi artemisinin yang rendah dan tidak stabil menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan artemisinin yang tinggi sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi
dengan rekayasa metabolisme pada mikroorganisme. CYP124 dari Mycobacterium tuberculosis
dapat menghidroksilasi farnesil pirofosfat (FPP) sehingga dapat menjadi substrat bagi amorfadien
sintase (ADS) yang dapat mengurangi tahapan biosintesis artemisinin. Pada penelitian ini, dilakukan
optimasi ekspresi protein CYP124 yang gennya terkloning pada plasmid pET16b yang
tertransformasi dalam Escherichia coli DH5? dan subkloning cyp124 dengan metode circular
polymerase extension cloning (CPEC) pada plasmid pCWORI yang ditransformasikan ke dalam E. coli
DH5?. Subkloning cyp124 pada pCWORI dilakukan karena pCWORI umum digunakan untuk ekspresi
CYP450 pada E. coli. Optimasi ekspresi protein CYP124 dilakukan dengan membandingkan media
Luria-Bertani (LB) dan Terrific Broth (TB), suhu inkubasi (18oC, 25oC, dan 37oC), dan dengan induksi
atau tanpa induksi IPTG. Produksi protein CYP124 dapat diekspresikan lebih baik pada media TB
dengan suhu inkubasi 25oC dan induksi IPTG dibandingkan dengan media LB. Konfirmasi lebih lanjut
mengenai ekspresi protein CYP124 pada plasmid pET16b dan melanjutkan kloning gen cyp124 pada
plasmid pCWORI dapat dilakukan.