Berdasarkan data indeks kualitas air Sungai Citarum 55 poin dengan status Cemar Ringan
pada tahun 2020. Status tercemar ini tentunya mengkhawatirkan mengingat Sungai
Citarum merupakan sumber air bagi berbagai daerah. Di sisi lain Bandung sebagai salah
satu "penyumbang" polutan melalui anak sungai Citarum juga terus berupaya mengurangi
bertambahnya beban pencemar yang masuk ke badan air. Dilaporkan di Kelurahan
Pasirluyu sebesar 53% masyarakat di kelurahan tersebut masih melakukan praktik BABS
atau Buang Air Besar Sembarangan.
Pada akhir tahun 2021 Pemerintah Jawa Barat melalui Program Citarum Harum bersama
PT SCG melakukan kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur water reuse berbasis
masyarakat dalam bentuk MCK/Toilet Komunal Daur Ulang di Kelurahan Pasirluyu.
Namun berdasarkan data CWIS TA-Hub tahun 2021, kondisi infrastruktur sanitasi
berbasis masyarakat di Indonesia sungguh menyedihkan. Perlu ada upaya-upaya untuk
memastikan keberlanjutan infrastruktur sanitasi di Indonesia, terlebih lagi infrastruktur
yang memiliki sistem daur ulang air limbah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor dan subfaktor yang menentukan
keberlanjutan dari infrastruktur daur ulang air limbah ini. Metode yang akan digunakan
terbagi menjadi 3 yaitu Focus Group Discussion untuk menentukan faktor dan sub faktor
keberlanjutan yang akan dianalisa dalam penelitian, Analisa faktor utama keberlanjutan
dari sudut pandang pemangku kepentingan non pengguna (stakeholder non pengguna)
dengan pendekatan pairwise comparison dan Analisa faktor utama keberlanjutan menurut
masyarakat sebagai pemangku kepentingan sekaligus pengguna dan pengelolaa
infrastruktur (stakeholder pengguna) dengan pendekatan Structural Equation Model.
Hasil yang didapatkan menunjukkan jika Institusi adalah faktor utama menurut Stakeholder
Non-Pengguna dengan Priority Vector 0,27. Dari sudut pandang Stakeholder Pengguna,
Teknologi adalah faktor utama dengan path coefficient 0,351. Finansial adalah faktor utama
kedua dari masing-masing sudut pandang. Kunci utama penerapan strategi keberlanjutan
infrastruktur adalah sikap pro-aktif pengelola, semangat yang tinggi dari masyarakat dan
banyaknya stakeholder yang harus dilibatkan untuk mendorong upaya Keberlanjutan
Infrastruktur Water Reuse di Kelurahan Pasirluyu.