digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang menyebabkan kematian dini di seluruh dunia. Pasien hipertensi tentunya memerlukan obat antihipertensi seumur hidup. Obat antihipertensi konvensional memiliki efek samping dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pada penggunaan tradisional, biji petai cina (Leucaena leucocephala) digunakan sebagai pengobatan hipertensi. Secara in vitro, ekstrak biji petai cina memiliki aktivitas sebagai Angiontensin-Converting Enzyme Inhibitor (ACEI). Biji petai cina mengandung flavonoid yang dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh pemberian ekstrak etanol biji petai cina terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik tikus Wistar jantan. Hewan uji pada penelitian ini diinduksi dengan deksametason 0,5 mg/kgBB secara subkutan. Efektivitas ekstak biji petai cina dalam menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik ditentukan berdasarkan parameter tekanan darah sistolik dan diastolik yang diukur secara non-invasif dengan CODA tail-cuff blood pressure system. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum induksi, setelah induksi dan selama terapi (terapi hari ke-1, ke-3, ke-5, dan ke-7). Terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan (p<0,05) pada kelompok yang diberi ekstrak biji petai cina 100 mg/kg BB, 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB mulai terapi hari ke-5. Dengan demikian biji petai cina menunjukkan efek antihipertensi pada model tikus yang diinduksi deksametason