digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Safira Santosa
PUBLIC yana mulyana

Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Untuk itu, persoalan kehalalan yang erat hubungannya dengan agama islam ini menjadi persoalan penting, termasuk dalam hal obat. Ditambah lagi, obat yang beredar di Indonesia ini kebanyakan masih belum mengantongi sertifikat halal. Untuk itu, sebagai langkah awal, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat pengetahuan, sikap, dan persepsi (KAP) Mahasiswa Program Studi Apoteker (PSPA) di ITB tentang obat halal. Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan melibatkan kuesioner yang disebar kepada subjek penelitian dengan total berjumlah 90 orang. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah aspek pengetahuan, sikap, serta persepsi responden. Metode yang digunakan untuk analisis inferensial adalah Mann Whitney U test dan Kruskal Wallis test, serta uji korelasi dengan Spearman’s rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 80% responden (n = 72) sudah memiliki tingkat pengetahuan terhadap obat halal yang baik. Hal serupa juga ditunjukkan pada hasil bagian sikap dan persepsi. Secara berturut-turut, sebanyak 80% (n = 72) dan 65,56% (n = 59) sudah memiliki sikap dan persepsi yang positif. Hasil analisis inferensial menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara dimensi sikap dengan agama (p = 0,033). Pada dimensi persepsi juga ditemukan adanya perbedaan bermakna dengan variabel agama (p = 0,024) serta dengan pengalaman mengikuti mata kuliah terkait halal (p = 0,005). Tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna pada dimensi pengetahuan dengan variabel manapun yang diuji. Selain itu, uji korelasi juga dilakukan dengan hasil bahwa ditemukan adanya hubungan positif yang kuat antar dimensi baik dimensi pengetahuan dengan sikap (p = 0,000), sikap dengan persepsi (p = 0,000), maupun pengetahuan dengan persepsi (p = 0,000).