digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Antibiotik merupakan obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik yang tidak digunakan secara bijak dapat memicu timbulnya masalah resistensi. Adanya resistensi antibiotik menyebabkan penurunan kemampuan antibiotik tersebut dalam mengobati infeksi. Pneumonia adalah penyebab kematian infeksi tunggal terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kuantitatif dan kualitatif. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data rekam medis pasien. Pengambilan data dilakukan dengan metode total sampling dengan hasil 153 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi antibiotik dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Anatomy Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) dan segmen DU 90%, sedangkan evaluasi kualitatif menggunakan metode Gyssens Flowchart. Hasil evaluasi kuantitatif menunjukkan ampisilin-sulbaktam memiliki DDD/100 patient-days tertinggi yaitu 9,4 DDD/100 patient-days, diikuti oleh seftriakson sebesar 8,82 DDD/100 patient-days dan sefotaksim sebesar 4,33 DDD/100 patient-days. Untuk hasil segmen DU 90% terdapat 3 antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% yaitu ampisilin- sulbaktam, seftriakson, dan sefotaksim. Hasil evaluasi Gyssens mendapatkan hasil 95,65% antibiotik digunakan secara rasional, 3,91% antibiotik masuk ke dalam kategori IIA yaitu penggunaan antibiotik tidak tepat dosis (subdosis), dan 0,43% masuk dalam kategori IVA yaitu ada alternatif lain yang lebih efektif. Hasil evaluasi dilakukan analisis dengan menggunakan chi-square dan menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian antibiotik yang rasional dengan luaran terapi. Untuk hasil analisis faktor risiko menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin, usia, status gizi, lama rawat, dan jumlah diagnosa terhadap luaran klinis pasien.