18318004 Putri Yulianti Suhayat.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Perkembangan pada bidang diagnosis memicu kita untuk menggali potensi potensi
perangkat diagnosis yang dapat mengimbangi pergerakan manusia. Diagnosa harus
cepat, tepat, dan bisa dilakukan dimana saja, dan oleh siapa saja. Perkembangan
biosensor yang mengarah pada flexible/wearable sensor menjadi solusi karena
flexible/wearable sensor tidak membutuhkan banyak analit, dapat dilakukan
dimana saja, dan oleh siapa saja.
Penelitian ini menggunakan bahan dasar kain, menggunakan sisitem tiga elektroda,
Working Electrode, Counter Electrode, dan Refference Electrode. Working
Electrode dan Counter Electrode dibentuk dari pasta karbon sedangkan Refference
Electrode terbentuk dari pasta Ag/AgCl. Selain elektroda, perangkat ini juga
menggunakan lilin yang membentuk zona reaksi. Kinerja biosensor dievaluasi
dengan melakukan pengukuran cyclic voltammetry (CV), differential pulse
voltammetry (DPV), dan Chronoamperommetry (CA) pada larutan PBS dan
potassium ferricyanide sebagai analit elektroaktif.
Penetrasi elektroda saat fabrikasi pada kain perlu diperhatikan, karena jika
elektroda tidak menyerap pada kain dengan baik, hanya menempel dibagian
permukaan saja, resistansi elektroda akan lebih besar dibandingkan dengan
elektroda yang menyerap dengan baik pada kain, jika elektroda memiliki resistansi
yang tinggi akan mengurangi stabilitas dan kecepatan potensiostat dan akan
memberikan pengukuran elektrokimia yang tidak baik.