digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jose Kane
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Taman Nasional Komodo merupakan salah satu taman nasional yang diresmikan pada 6 Maret 1980 dengan fokus utama pada perlindungan spesies paling penting yaitu kadal raksasa / komodo (Varanus komodoensis) dan juga pariwisata. Satu dari tiga pulau besar di TNK adalah Pulau Rinca dengan kawasan wisata bernama Loh Buaya yang sempat ditutup dari tanggal 25 Oktober 2020 dan baru dibuka pada 1 Oktober 2022 karena dilakukan pembangunan fasilitas. Maka dari itu, diperlukan penelitian untuk menilai pengembangan kawasan yang tetap menjaga konservasi melalui perhitungan daya dukung dan daya tampung wisata agar fasilitas bisa memberikan pengalaman wisata tanpa merusak lingkungan, evaluasi dari pengunjung dan pemandu yang dapat memengaruhi ERB (Environmentally Responsible Behavior), dan perhitungan luas area sebelum dan sesudah pembangunan untuk melihat dampak dari perlakuan terhadap ekosistem alami tersebut.Dari hasil perhitungan didapatkan daya dukung fisik / Physical Carrying Capacity (PCC) sebesar 42.481 orang per hari, daya dukung riil / Real Carrying Capacity (RCC) sebesar 633 per hari, dan daya dukung efektif / Effective Carrying Capacity (ECC) sebesar 525 orang per hari atau 191.625 orang / tahun. Maka kebijakan kuota saat ini sudah sesuai dengan perhitungan daya dukung karena adanya kebijakan pembagian 2(dua) sesi kunjungan (600 dan 400 orang). Hasil evaluasi pengunjung memiliki demografi wisatawan Indonesia 35% dan mancanegara 65%, berjenis kelamin 54% laki-laki dan 46% perempuan, dalam rentang umur mayoritas 25-44 tahun, dan kunjungan pertama kali. Evaluasi yang diberikan oleh pengunjung seluruhnya puas dengan seluruh fasilitas dan kepuasan total. Kategori yang paling memengaruhi total kepuasan adalah fasilitas ramah lingkungan. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan wisata berbasis alam dan dapat menjadi dasar penilaian terhadap kebiasaan lingkungan wisatawan. Persamaan linear kepuasan dengan fasilitas adalah Y=0,440+0,879X dengan fasilitas wisata memengaruhi kepuasan kunjungan sebesar 22%. Hasil evaluasi dari pemandu memiliki demografi 65% memiliki umur 25-34, 78% sudah kawin, dan sudah bekerja lebih dari 4(empat) tahun. Hasil survei motivasi dan fasilitas kerja sudah cukup baik tetapi beberapa komponen masih dapat ditingkatkan terutama dalam gaji maupun bonus karena merupakan faktor yang sangat mendorong motivasi kerja. Saran tambahan adalah peningkatan pengetahuan medis baik ilmu maupun praktek melalui pelatihan agar dapat meningkatkan pelayanan wisatawan dan memengaruhi kebiasaan lingkungan lainnya. Kategori yang paling memengaruhi kepuasan kerja adalah intrapersonal & diri sendiri. Persamaan linear kepuasan dan fasilitas serta motivasi kerja adalah Y=3,2+0,34X dengan fasilitas & motivasi memengaruhi kepuasan kerja sebesar 18%. Walaupun proporsi lahan air bertambah pada OBIA (53%) dan NDVI (23%) yang merupakan perubahan kurang baik karena dapat mengindikasikan pengurangan lahan mangrove tapi hal ini juga bisa disebabkan curah hujan sedikit pada tahun 2019. Tetapi lahan hutan bertambah signifikan pada OBIA (63%) dan juga NDVI (87%) yang menandakan tujuan dari konservasi otoritas dalam rencana strategis sudah berhasil dilakukan dan pengembangan wisata tidak mengganggu ekosistem hutan. Berdasarkan akurasi, dapat disimpulkan pemetaan antara lahan terbuka dan semak/shrub lebih baik dilakukan oleh OBIA karena vegetasi yang berada sekitar kawasan bukan termasuk semak.