Longsoran yang terjadi pada tanggal 9 Januari 2021 di Desa Cihanjuang,
Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengakibatkan 40
orang meninggal, 20 unit bangunan tertimbun, 26 unit bangunan rusak berat, dan
masih ada 350 unit bangunan terancam. Dalam upaya melakukan evaluasi kejadian
longsoran dan mitigasi daerah terdampak, diperlukan penelitian menggunakan
metode fotogrametri dan analisis balik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui tipe dan geometri Longsoran Cihanjuang menggunakan metode
fotogrametri serta melakukan analisis balik menggunakan metode elemen hingga
untuk mengetahui nilai parameter kuat geser residual bidang gelincir.
Penentuan jenis tanah diperoleh dari pengamatan visual dari sampel inti bor,
korelasi uji sondir, serta analisis laboratorium. Jenis tanah pada lapisan bidang
gelincir longsoran berupa tanah lempung lanauan (tanah berbutir halus). Penentuan
tipe gerakan longsoran berdasarkan hasil pengolahan 162 data foto udara
didapatkan tipe gerakan Longsoran Cihanjuang berupa gelincir rotasional.
Berdasarkan material penyusun lereng serta tipe gerakannya, Longsoran
Cihanjuang dikategorikan sebagai gelinciran tanah (earth slide). Geometri
Longsoran Cihanjuang memiliki panjang 141 m dan tinggi 39 m yang diukur dari
kaki hingga mahkota longsoran. Longsoran ini memiliki luas cakupan hingga
4822,34 m2
dan volume longsoran yang bergerak sebesar 2319,77 m3
. Berdasarkan
analisis balik menggunakan metode elemen hingga, parameter kuat geser residual
bidang gelincir yaitu kohesi sebesar 6,2 kPa dan sudut geser dalam sebesar 8,2o
.
Faktor penyebab Longsoran Cihanjuang yaitu kenaikan muka airtanah dan
rembesan akibat rekahan pada lereng.