Pemanfaatan fosil sebagai sumber energi utama tidak dapat selamanya diterapkan dan
energi terbarukan yang bergantung pada alam pasti memiliki penyimpangan. Dengan
demikian, baterai metal-air menarik banyak perhatian karena memiliki kepadatan energi
yang tinggi, lebih aman, ringan, dan biaya rendah. Karena biayanya yang rendah dan
kapasitasnya yang tinggi, seng menjadi bahan anoda paling umum dalam baterai logam-
udara. Namun, rentan terhadap kebocoran dan penguapan air karena baterai seng-udara
menggunakan elektrolit cair yang selanjutnya menyebabkan konduktivitas baterai yang
buruk.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem baterai sekunder seng-udara dengan
elektrolit hidrogel yang memiliki kinerja terbaik dengan membandingkan efek
penambahan baterai seng-udara dengan berbagai kombinasi hidrogel kitosan, hidrogel
polivinil alkohol (PVA) dan pengikat silang glutaraldehid (GA). pada akhirnya
menentukan rasio optimum hidrogel kitosan/PVA dan hidrogel kitosan/GA sehingga
konduktivitas optimum dapat dicapai. Karakterisasi fisik dan kimia kombinasi elektrolit
akan ditentukan melalui uji serapan elektrolit, analisis mikroskop elektron (SEM), uji
spektroskopi inframerah transformasi Fourier (FTIR), uji penyimpanan/pengosongan
muatan galvanostatik (GCD), uji voltametri siklik (CV), dan uji spektroskopi impedansi
elektrokimia (EIS).
Pada penelitian ini, hidrogel yang mengandung kitosan 1,5%-w/v, PVA 3%-w/v, dan
GA1,5%-v/v mempertahankan elektrolit paling banyak dengan persentase
pembengkakan mencapai rata-rata 226,58% yang dikonfirmasi oleh SEM dan uji
evaporasi dan setelahnya memiliki salah satu konduktivitas ionik terbaik dari variasi
yang diuji dengan 204,44 mS/cm.