digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laston lapis aus merupakan campuran beraspal yang menggunakan aspal sebagai bahan pengikat dan agregat dengan gradasi menerus. Mengingat aspal konvensional sudah tidak dapat menahan kerusakan seperti overloading dan meningkatnya suhu permukaan, maka kini mulai banyak digunakan aspal performance grade sebagai bahan pengikat dalam campuran. Dalam gradasi menerus, dibutuhkan adanya filler atau bahan pengisi untuk meningkatkan kekuatan campuran serta mengisi rongga dalam campuran. Filler yang sering digunakan dalam campuran yaitu abu batu, semen Portland, dan kapur. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan filler yaitu limbah kaca karena sifatnya yang mengandung silika yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kaca sebagai filler terhadap rendaman air mengingat bahwa lapis aus merupakan lapisan yang berkontak langsung dengan air. Diketahui bahwa air merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada campuran beraspal karena dapat menyebabkan pemisahan antara aspal dengan agregat. Penelitian ini menggunakan limbah kaca sebagai filler dengan proporsi 0%, 50% dan 100% dari filler abu batu. Pengujian yang dilakukan setelah mendapatkan kadar aspal optimum yaitu uji Marshall, ITS, dan wheel tracking. Berdasarkan hasil pengujian Marshall, didapatkan semakin tinggi kadar limbah kaca maka semakin tinggi nilai VIM, semakin rendah nilai flow, dan semakin tinggi nilai stabilitas Marshall. Pada kondisi KAO, hasil uji Marshall menunjukkan bahwa penggunaan 50% limbah kaca sebagai filler dapat meningkatkan nilai stabilitas Marshall, mengurangi flow, dan meningkatkan stabilitas Marshall sisa. Dari hasil pengujian ITS, campuran 50% limbah kaca menujukkan nilai ITSR tertinggi yang menandakan bahwa campuran tersebut lebih tahan terhadap air. Pengujian wheel tracking menunjukkan bahwa campuran dengan 50% limbah kaca memiliki nilai deformasi yang paling kecil serta kecepatan deformasi terendah di antara ketiga campuran lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan bubuk limbah kaca dapat digunakan sebagai material alternatif pengganti filler.