digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Estimasi batas lapisan diskontinuitas Moho telah dilakukan menggunakan data seismogram dari stasiun seismograf 3 komponen JN01 yang terletak di kampus ITB Jatinangor. Digunakan data kejadian gempa dari jarak episenter 30° sampai 90° sebanyak 34 kejadian gempa. Analisis sinyal receiver function untuk tiap kejadian gempa dilakukan dengan menggunakan water-level deconvolution. Sinyal fungsi penerima dari semua kejadian distacking dan digunakan sebagai parameter masukan pada proses forward modelling dengan teknik stacking H-? dan inverse modelling dengan metode kuadrat terkecil. Stacking H-? mengungkapkan batas lapisan diskontinuitas Moho berada pada kedalaman 28.30 km dengan rasio Vp/Vs 1.73. Sedangkan inversi model kecepatan gelombang seismik menunjukkan batas lapisan diskontinuitas Moho berada pada kedalaman 28.9 km dengan rasio Vp/Vs 1.74. Kedua proses yang disebutkan diatas menunjukkan estimasi batas lapisan diskontinuitas Moho dan rasio Vp/Vs yang hampir mirip sehingga dapat disimpulkan bahwa sinyal fungsi penerima yang di peroleh sudah cukup merepresentasikan batas lapisan diskontinuitas Moho dan rasio Vp/Vs di bawah stasiun JN01.