Estimasi batas lapisan diskontinuitas Moho telah dilakukan menggunakan data
seismogram dari stasiun seismograf 3 komponen JN01 yang terletak di kampus ITB
Jatinangor. Digunakan data kejadian gempa dari jarak episenter 30° sampai 90°
sebanyak 34 kejadian gempa. Analisis sinyal receiver function untuk tiap kejadian
gempa dilakukan dengan menggunakan water-level deconvolution. Sinyal fungsi
penerima dari semua kejadian distacking dan digunakan sebagai parameter
masukan pada proses forward modelling dengan teknik stacking H-? dan inverse
modelling dengan metode kuadrat terkecil. Stacking H-? mengungkapkan batas
lapisan diskontinuitas Moho berada pada kedalaman 28.30 km dengan rasio Vp/Vs
1.73. Sedangkan inversi model kecepatan gelombang seismik menunjukkan batas
lapisan diskontinuitas Moho berada pada kedalaman 28.9 km dengan rasio Vp/Vs
1.74. Kedua proses yang disebutkan diatas menunjukkan estimasi batas lapisan
diskontinuitas Moho dan rasio Vp/Vs yang hampir mirip sehingga dapat
disimpulkan bahwa sinyal fungsi penerima yang di peroleh sudah cukup
merepresentasikan batas lapisan diskontinuitas Moho dan rasio Vp/Vs di bawah
stasiun JN01.