Banjir rob merupakan banjir yang diakibatkan oleh naiknya muka air laut (pasang), sehingga air dari laut menggenangi wilayah daratan. Seiring berjalannya waktu, banjir rob yang terjadi akan semakin parah karena adanya kenaikan muka air laut akibat fenomena pemanasan global yang terus terjadi. Banjir rob banyak terjadi di kawasan pesisir utara Pulau Jawa, seperti Jakarta, Semarang, dan Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peta daerah potensi banjir rob serta melakukan analisis bahaya banjir rob yang terjadi terhadap permukiman di Kota Pekalongan. Metode yang digunakan dalam pembentukan model genangan banjir rob adalah pengolahan dengan menggunakan tool Raster Calculator pada perangkat lunak ArcGIS. Model dibentuk berdasarkan parameter ketinggian topografi dan ketinggian muka air laut saat pasang. Proses analisis bahaya banjir rob dilakukan dengan melakukan penampalan/overlay model genangan banjir rob yang dihasilkan dengan peta tutupan lahan kawasan permukiman. Hasil pemodelan genangan banjir rob dilakukan menggunakan dua skenario, yaitu skenario pertama menggunakan ketinggian HHWL sebesar 1,38 m dan skenario kedua menggunakan ketinggian HAT sebesar 1,41 m. Luas genangan total yang dihasilkan berdasarkan model genangan banjir rob dengan skenario pertama adalah seluas 944,04 ha dan dengan skenario kedua seluas 994,81 ha. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa luas genangan di area permukiman dengan skenario pertama adalah seluas 135,63 ha dan dengan skenario kedua seluas 140,44 ha. Jumlah penduduk yang terdampak oleh genangan banjir rob dengan skenario pertama diperkirakan sekitar 9.207 jiwa dan dengan skenario kedua diperkirakan sekitar 9.534 jiwa.