13219026 Ar Ryan Shifa Izzati.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Gudang barang jadi perusahaan FMCG atau fast moving customer goods menengah
ke atas di Indonesia memiliki masalah pencatatan data barang yang tidak sesuai
antara data di sistem dengan barang real atau akurasi stock opname yang tidak
mencapai 100%. Masalah akurasi stock opname tidak 100% dapat terjadi karena
human error yang berupa kesalahan pada scanning barang, pengambilan barang
(picking), pengecekan barang (checking), dan input data ke sistem secara manual.
Dampaknya berupa finansial karena barang yang tidak terdata dianggap hilang.
Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut berupa sistem manajemen
gudang (warehouse management system atau WMS) yang berbasis perangkat lunak
dan perangkat keras yang terintegrasi menggunakan teknologi RFID (Radio
Frekuensi Identification). Sistem ini terdiri dari subsistem data akuisisi, subsistem
akses poin, dan cloud system yang mampu mengidentifikasi barang fisik dan
membandingkan informasi barang tersebut dengan informasi barang yang
tersimpan di dalam cloud system atau database. Subsistem akses poin berfungsi
sebagai penghubung antara subsistem data akuisisi dengan cloud system sehingga
proses operasional kerja di gudang seperti inbound, stocking, picking, outbound,
dan stock opname yang ada di gudang dapat berjalan dan terhubung dengan baik.
Subsistem akses poin berperan sebagai node yang berfungsi menerima data barang
hasil scanning lebih dari satu subsistem data akusisi yang berupa gate scanner dan
rack scanner di setiap proses operasional kerja di gudang dan mengirimkannya ke
cloud system untuk diolah dan disimpan lebih lanjut. Implementasi berupa
penggunaan Raspberry Pi 4B sebagai akses poin dan pembuatan algoritma python
yang dapat menghubungkan subsistem data akuisisi dengan cloud system di setiap
proses inbound, stocking, picking, outbound, dan stock opname. Hasil implementasi
menunjukkan bahwa algoritma python yang dibuat 100% dapat menghubungkan
kedua subsistem tanpa adanya data yang hilang, tetapi sebuah Raspberry Pi akses
poin hanya dapat melingkupi beberapa rack scanner.
Perpustakaan Digital ITB