13219069 Kelvin Sutirta.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Data kualitas udara digunakan oleh (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) DLHK
Kota Bandung sebagai dasar penentuan kebijakan dan penyuluhan terhadap
masyarakat. Data kualitas udara diperlukan real time setiap kecamatan dari suatu kota.
Akan tetapi, alat pemantau kualitas udara tersebut sangat mahal dan membutuhkan
perawatan yang khusus. DLHK Kota Bandung hanya memiliki 1 alat pemantau
kualitas udara yang sangat jauh dari kondisi ideal yaitu 10 alat pemantau kualitas
udara. Oleh karena itu, sistem monitoring kualitas udara low-cost menjadi salah satu
solusi untuk menangani daerah yang tidak terjangkau oleh alat pemantau. Sistem
monitoring kualitas udara yang dikembangkan terdiri dari 4 lapisan yaitu node, gateway, cloud server, dan graphical user interface (GUI) yang dapat memantau
polutan PM2.5, PM10, CO, temperatur, dan kelembaban. Cara kerja sistem yang
dikembangkan dimulai dari node sebagai pengakuisisi parameter kualitas udara,
gateway sebagai komponen penghubung antara node dan cloud server, cloud server
sebagai komponen pemrosesan data, dan GUI menvisualisasikan hasil pemrosesan
data. Fokus dari tugas akhir ini adalah perancangan dan implementasi node dan
gateway. Node terdiri dari 2 subsistem yaitu subsistem I/O & Control yang berfungsi
sebagai pusat pengendali, manajemen sumber daya, dan konfigurasi node, dan
subsistem Data Acquisiton Unit yang bertugas mengukur parameter kualitas udara
dengan sensor dan mengirimkannya ke gateway. Gateway terdiri dari 2 subsistem
yaitu subsistem I/O & Control yang fungsinya sama seperti pada node, dan Access
Point yang bertugas mengambil data kualitas udara dari node dan mengirimkannya ke
cloud server. Adapun pengerjaan subsistem Access Point hanya berfokus pada modul
Node Communication yang bertugas untuk mengirimkan permintaan ke node dan
menerima data dari node melalui komunikasi LoRa. Sistem komunikasi node dan
gateway menggunakan enkripsi AES128 untuk menjamin keandalan. Hasil
implementasi tugas akhir berupa hardware node dan gateway yang mampu beroperasi
dengan 2 sumber daya yaitu jala-jala listrik 220 VAC dan baterai 7.4 V yang dapat
menyala hingga 18 jam dengan baterai. Node dapat melakukan pengukuran parameter
polutan PM2.5, PM10, CO, temperatur, dan kelembaban secara bersamaan. Node dan
gateway dapat berkomunikasi hingga jarak 500 m dengan latency pengiriman data
4.451 detik. Stress test juga dilakukan pada node dan gateway pada kondisi luar
ruangan seperti panas matahari dan air hujan selama 7 hari untuk mensimulasikan
durabilatas produk terhadap lingkungan.