Mekanisme penyebab tekanan-luap, penentuan puncak tekanan-luap, dan prediksi
tekanan pori perlu dipahami selain itu juga diharapkan dapat meminimalisasi
masalah pemboran di sumur pengembangan berikutnya ataupun sumur di
sekitarnya. Overpressure merupakan istilah untuk mendeskripsikan tekanan fluida
dalam pori-pori batuan bawah permukaan (tekanan pori) yang lebih tinggi dari
tekanan hidrostatis.
Lapangan JTU terletak pada Cekungan Jawa Timur Utara yang memiliki lima
sumur yaitu JTU-3, JTU5, JTU-6, JTU-7, dan JTU-8. Pada Lapangan JTU
digunakan estimasi tekanan pori dengan Metode D-Exponent dengan menggunakan
data drilling parameter seperti Rate of Penetration, Weight of Bit, RPM, Mud
Weight, Equivalent Circulating Density, dan Diameter pahat.
Puncak overpressure pada Lapangan JTU berada antara kedalaman 2079 kaki
(633,67 m) hingga 3099 kaki (944,57 m) dengan besaran tekanan pori sebesar
antara 1023 psi (7,05 MPa) sampai dengan 1400 psi (9,8 MPa) yang selaras pada
interval Formasi Wonocolo. Mekanisme Loading merupakan mekanisme yang
terjadi pada Lapangan JTU dengan didukung oleh analisis laju kecepatan
sedimentasi. Laju pengendapan pada Formasi Wonocolo pada lima sumur tersebut
yaitu memiliki kecepatan 140,118 m/Ma dan Formasi Tuban Shale yaitu 89,95
m/Ma.