Penurunan produksi pada lapangan panas bumi dapat mempengaruhi steam supply ke Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menyebabkan potensi loss capacity jika tidak terdapat cukup steam buffer. Selain itu penurunan produksi yang signifikan menyebabkan jumlah make up well semakin besar dengan cost semakin besar pula. Penurunan produksi dapat terjadi baik secara alamiah seperti penurunan tekanan reservoir atau faktor lain seperti scaling, wellbore integrity, feedzone plugging, dan lainnya. Dari semua faktor tersebut scaling menjadi faktor utama penyebab decline production pada lapangan geotermal di dunia. Untuk mengatasi hal tersebut, operator lapangan geotermal melakukan berbagai upaya untuk improvement produksi di antaranya dengan melakukan well intervention untuk mengatasi permasalahan baik di wellbore maupun reservoir. Conventional cleaning method yang banyak dilakukan pada lapangan geotermal X bertujuan untuk membersihkan scaling di wellbore baik dengan mechanical cleaning maupun dengan acidizing. Sedangkan penelitian harus lebih banyak dilakukan untuk menstimulasi sumur dua fasa yang tantangannya lebih besar untuk mengembalikan produksi pada zona brine. Pada lapangan X dilakukan penelitian sumur dua fasa dengan target jangka panjang untuk merealisasikan production balance dari sumur satu fasa dry steam dan sumur dua fasa. Penelitian dilakukan dengan berbagai metode dimulai dari studi yang pernah dilakukan sebelumnya, dilakukan pengumpulan data dengan tambahan pengajuan data yang dibutuhkan, dilakukan analisis performance produksi lapangan X dan individual sumur melalui decline analysis, kemudian dilakukan kategorisasi sumur dan komersialisasinya, dan dilakukan analisis detail dari PTS analysis, flashing location, saturation index analysis, evolusi aksesibilitas hingga skin analysis. Dari analisis yang komprehensif setiap sumur ini kemudian dilakukan studi metode new chemical stimulation yang sesuai dengan permasalahan sumur. Cutting sample dan scale sample diuji terhadap beberapa chemical berupa solubility test untuk mensimulasikan kelarutan sample tersebut dengan harapan new chemical method dapat menstimulasi scaling beyond formation. Potential improvement dari new chemical method ini dapat mercover produksi hingga lebih dari 75%. Penelitian ini dapat diimplementasikan untuk sumur dua fasa lainnya di Indoensia untuk mengembalikan production performance.