Bittern diketahui sebagai limbah hasil proses produksi garam yang mengandung
magnesium dengan kadar tinggi. Unsur magnesium dapat disintesis dalam bentuk
senyawa hidroksida dan dimanfaatkan sebagai bahan baku obat antasida. Karenanya,
bittern sebagai limbah dari produksi garam dapat diolah dan dimanfaatkan untuk
keperluan tersebut. Magnesium yang berada dalam obat antasida umumnya berada dalam
bentuk basa magnesium hidroksida atau yang dikenal dengan rumus kimia Mg(OH)2,
sedangkan pada bittern zat magnesium masih berikatan dengan ion klorida, sulfat, dan
ion lainnya. Proses sintesis Mg(OH)2 dari bittern dapat dilakukan melalui metode
presipitasi melalui penambahan zat NaOH. Selain penambahan NaOH, dapat pula
ditambahkan capping agent berupa CTAB sehingga diharapkan hasil sintesis Mg(OH)2
dalam skala nanopartikel. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengamati dan
membandingkan pengaruh penambahan CTAB terhadap ukuran partikel dari Mg(OH)2.
Percobaan dilakukan pada tekanan atmosfer dan temperatur ruang dengan Capping agent
berupa CTAB sebanyak 1,19 gram. Hasil sintesis nano Mg(OH)2 yang didapat akan
dianalisis melalui XRD dan SEM untuk mengetahui komposisi dan ukuran partikelnya.