Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemantauan dinamika ionosfer saat ini menjadi salah satu aplikasi dan kajian tersendiri dalam (Global Navigation Satellite System). IGS (The International GNSS Service) saat ini sudah menyediakan peta ionosfer global yaitu Global Ionospheric Maps (GIM) dengan memanfaatkan jaring GNSS yang tersebar secara merata di seluruh dunia secara otomatis setiap harinya. Namun, seiring dengan kebutuhan akan peta ionosfer yang memiliki resolusi lebih tinggi hadir produk ionosfer yang disebut dengan LIM (Local Ionospheric Maps) dengan memanfaatkan jaring GNSS lokal pada suatu wilayah. Indonesia memiliki jaring GNSS regional Ina-CORS yang dipelihara oleh BIG. Hingga tahun 2022 setidaknya sudah ada sekitar 320 receiver GNSS tersebar. Dengan memanfaatkan jaring ini, memungkinkan di Indonesia untuk membuat sistem otomasi untuk menghasilkan LIM. Pada penelitian ini dibangun sebuah sistem otomasi pemetaan dinamika ionosfer dengan menggunakan algoritma yang dikembangkan oleh (Wijaya et al. 2023) dan diimplementasikan dengan shell script. Sistem otomasi didesain untuk berjalan setiap DOY dan menghasilkan peta ionosfer Indonesia yang disimpan ke dalam format IONEX. Simulasi sistem otomasi dilakukan menggunakan data Ina- CORS mulai dari DOY 275 hingga 281 tahun 2022. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa waktu rata-rata pemrosesan adalah 4 jam dengan rata-rata stasiun yang diproses adalah 304 stasiun. Adapun waktu eksekusi program yang optimal adalah pukul 12.00 WIB berdasarkan analisis server Ina-CORS. Luaran IONEX yang dihasilkan dibandingkan dengan GIM dari IGS, UPC, dan CODE. Hasil sampel di 6 titik menunjukan RMSE terhadap IGS, UPC, dan CODE adalah 2.613, 5.301, dan 2.170 TECU, namun secara keseluruhan hasil perbandingan menunjukan RMSE peta ionosfer / TEC yang dihasilkan sistem otomasi adalah 5.850, 10.156, dan 5.350 TECU. Selain itu RMSE nilai DCB yang dihasilkan sistem otomasi menunjukan konsistensi setiap harinya dan RMSE DCB satelit terhadap CODE dan IGS adalah 1.014 dan 1.01 ns. Adapun rerata perbedaan DCB receiver pada stasiun BAKO terhadap CODE dan IGS adalah -1.326 ns dan -1.327 ns.