digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

18318026 Alexandra Handayani.pdf
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak tahun 2020 lalu menyebabkan masyarakat perlu untuk melakukan isolasi mandiri dan menjaga kondisi fisiknya masing- masing. Pulse oximeter merupakan salah satu solusi portabel yang dapat digunakan untuk memantau kondisi fisik seseorang secara mandiri. Pengembangan alat ini memanfaatkan pembacaan sinyal photoplethysmogram (PPG) yang berasal dari dua sumber cahaya: inframerah dan merah. Sinyal PPG yang telah terbaca tersebut kemudian dapat diolah untuk mengestimasi 3 jenis tanda vital: detak jantung (HR), laju napas (RR), dan saturasi oksigen (SpO2). Untuk saat ini, mayoritas produk pulse oximeter yang telah ada mampu mengukur detak jantung dan saturasi oksigen sekaligus, dengan hanya beberapa produk yang juga dapat mengukur laju napas. Rancangan pada tugas akhir ini dimaksud untuk memberikan gambaran proses desain dan pembuatan pulse oximeter jari yang mampu mengukur tiga parameter tanda vital sekaligus secara end-to-end. Gambaran proses dari awal hingga akhir ini penting untuk manufakturabilitas di berbagai daerah dan untuk kepentingan pengembangan di masa depan. Rancangan akhir dari pulse oximeter pada tugas akhir ini memanfaatkan dua fototransistor dengan rentang deteksi cahaya yang sempit/spesifik untuk panjang gelombang 660 nm (merah) dan 940 nm (inframerah). Kedua fototransistor tersebut kemudian diintegrasikan dengan rangkaian preprocessing, LED, modul display, dan microcontroller Arduino Nano. Hasil pengukuran dari alat uji coba kemudian akan diuji pada dua sisi: kualitas sinyal PPG yang dihasilkan dan hasil estimasi ketiga tanda vital. Pengujian akan memanfaatkan set alat BIOPAC dan pulse oximeter komersial sebagai pembanding.