Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan prevalensi 10,7 juta orang
di Indonesia. Sistem pemantauan harian kadar glukosa darah dapat meningkatkan
kualitas hidup seseorang. Metode pengukuran kadar glukosa darah tradisional
memerlukan sampel darah, sehingga, metode ini menyakitkan dan memiliki resiko
infeksi jika dilakukan berulang kali. Perangkat pemantauan glukosa darah adalah
alat yang efektif dalam pengendalian dan pengelolaan diabetes. Salah satu metode
yang sangat diminati karena potensinya, keakuratan, mudah digunakan, dan dapat
disesuaikan pada pengukuran glukosa darah adalah menggunakan metode Near-
Infrared Spectroscopy (NIRS). Salah satu parameter yang berhubungan dengan
glukosa darah adalah sinyal Photoplethysmography (PPG). Sinyal PPG merupakan
sinyal yang diperoleh akibat perubahan volume darah dan disadap menggunakan
sensor optik pada pada panjang gelombang cahaya tertentu. Absorbansi panjang
gelombang tertinggi pada glukosa darah adalah 1600 nm. Fitur yang didapatkan
pada sinyal PPG diantaranya adalah PPGDC, PPGAC, dan A. Penelitian ini bertujuan
untuk mengembangkan perangkat pemantauan kadar glukosa darah secara non-
invasive dan kontinu. Estimasi kadar glukosa darah pada penelitian ini
menggunakan sumber cahaya LED dengan panjang gelombang 1600 nm untuk
mendapatkan sinyal PPG. Prinsip yang digunakan adalah metode NIRS dengan
reflektansi cahaya pada pergelangan tangan.
Pengujian perangkat yang dikembangkan dimulai dari pengujian perangkat keras
dan lunak, pengambilan data sinyal PPG dan uji kegunaan serta kepuasan, dan
pengujian sehari penuh. Pengujian perangkat keras dan lunak ditujukan untuk
memastikan kesesuaian dengan spesifikasi perangkat. Pengambilan data sinyal
PPG bertujuan untuk pembuatan model estimasi kadar glukosa darah. Pengambilan
data uji kegunaan dan kepuasan dilakukan untuk mengetahui kepuasan pengguna
dan kegunaan perangkat. Pengujian sehari penuh bertujuan untuk menguji
wearablity perangkat yang dikembangkan. Penambahan fitur tinggi badan, berat
badan, usia, gender, dan kondisi subjek digunakan untuk menurunkan nilai rata-rata
absolut eror. Hasil pemodelan seluruh data menunjukkan bahwa delapan fitur
berperan untuk mengurangi nilai rata-rata absolut eror, yaitu senilai 16,7889
mg/dL. Pengujian sehari penuh juga dilakukan untuk menguji performa perangkat.
ii
Hasil rata-rata absolut eror estimasi kadar glukosa darah sehari penuh adalah 10,542
mg/dL dengan 100% poin distribusi di Zona A dan B grafik error grid analysis.
Selain itu, hasil kuesioner menunjukkan nilai 3,45 dari 5 terhadap kepuasan
keseluruhan perangkat yang dikembangkan.