digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23221022 Erika Nugrahingsih.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Jatuh merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama pada lansia. Jatuh dapat menyebabkan ratusan ribu kematian setiap tahun, sehingga jatuh menjadi penyebab utama kedua cedera yang tidak disengaja di seluruh dunia. Dengan risiko yang tinggi terutama pada lansia, pencegahan jatuh menjadi suatu kebutuhan yang penting. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran variabilitas denyut jantung atau HRV sebagai indikator potensial risiko jatuh pada individu hipertensi. Menggunakan smartwatch Garmin Venu SQ 2 sebagai alat pemantauan HRV dan menentukan risiko jatuh individu hipertensi. Metode pengukuran HRV difokuskan pada metrik dasar dalam domain waktu, seperti RMSSD (Root Mean Square of Successive Differences). Nilai HRV tiap orang berbeda-beda sehingga penting untuk mendapatkan ambang batas tiap subjek yang diamati, nilai ambang batas dilakukan selama tujuh hari. Nilai ambang batas tersebut yang nantinya akan digunakan untuk menentukan risiko jatuh pada subjek, jika nilai HRV yang terukur tidak mencapai delta ambang batas HRV penggunanya maka smartwatch akan memunculkan peringatan untuk beristirahat. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa individu hipertensi secara konsisten menunjukkan tingkat delta ambang batas HRV yang lebih rendah yakni 17,94 ms sehingga dapat meningkatkan risiko jatuh dan memunculkan pesan peringatan pada jam tangan. Subjek tanpa hipertensi menunjukkan nilai HRV yang lebih tinggi yakni 48,86 ms untuk subjek 1 dan 46,54 ms untuk subjek 2. Sehingga penggunaan smartwatch Garmin Venu SQ 2 dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko jatuh dengan nyaman dan efektif.