digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

EFENDY, RYAN PHILLIP.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Industri tekstil merupakan industri dengan dampak pencemaran lingkungan terbesar di dunia, dimana industri tekstil atau industri fashion ini bertanggung jawab atas 20% limbah cair di dunia dan 10% emisi karbon global. Sebagian besar limbah yang dihasilkan pada industri tekstil, khususnya limbah cair, berasal dari proses pewarnaan dan pengolahan tekstil. Penelitian mengenai limbah dari industri tekstil sudah kerap dilakukan, namun masih jarang ditemui penelitian yang membahas tentang potensi emisi GRK (gas rumah kaca) dari industri tekstil. ELHI (PT Eco Laundry Hijau Indonesia) merupakan industri penyempurnaan kain yang proses produksinya berfokus kepada proses akhir seperti pewarnaan dan pengolahan tekstil. Pada penelitian ini, dilakukan inventarisasi emisi GRK di ELHI untuk melihat besar emisi GRK dari proses produksi industri penyempurnaan kain. Inventarisasi yang dilakukan akan berfokus ke CO2, CH4 dan N2O dari beberapa sumber. Sumber emisi yang akan diteliti antara lain adalah mesin genset dan mesin curing, kendaraan operasional, air limbah, dan pemakaian listrik. Metodologi inventarisasi yang dilakukan berpedoman pada IPCC 2006, yang menyatakan bahwa untuk menentukan emisi GRK diperlukan data aktivitas dan faktor emisi dari sumber emisi. Data aktivitas diperoleh dari dokumentasi perusahaan berupa data konsumsi bahan bakar, kualitas air limbah, dan konsumsi listrik. Faktor emisi yang digunakan mengacu pada faktor emisi lokal yang tersedia, dan faktor emisi global dalam dokumen IPCC 2006. Inventarisasi emisi ini kemudian menghasilkan beban emisi dari setiap sumber, dengan total emisi GRK yang dihasilkan di ELHI sebesar 639,74 tonCO2 pada tahun 2021. Emisi GRK di ELHI didominasi oleh gas CO2, yang sebagian besar berasal dari sumber pemakaian listrik. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan di ELHI tergolong cukup rendah apabila dibandingkan dengan perusahaan serupa, namun masih bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan berbagai tindak mitigasi seperti pemasangan panel surya, dan lahan basah buatan.