Jerawat adalah penyakit peradangan kronis pada folikel rambut di kulit yang berhubungan dengan
kelenjar minyak akibat peningkatan produksi sebum yang diinduksi hormon androgen, perubahan
keratinisasi, peradangan, dan kolonisasi bakteri pada folikel oleh Propionibacterium acnes dan
Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas minyak daun nilam
(Pogostemon cablin B.), ekstrak etanol dan fraksi daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap bakteri
penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Selain itu juga
menentukan golongan senyawa yang berperan sebagai antibakteri dari sampel terpilih. Minyak daun
nilam diperoleh melalui proses penyulingan distilasi uap. Ekstraksi daun kelor dilakukan dengan metode
maserasi menggunakan etanol 96%, kemudian dilakukan fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair
menggunakan n-heksana, etil-asetat, dan etanol-air. Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara kualitatif
dengan metode difusi cakram agar dan KLT-bioautografi, serta kuantitatif melalui penentuan nilai
konsentrasi hambat minimum (KHM) menggunakan metode mikrodilusi sedangkan konsentrasi bunuh
minimum (KBM) menggunakan metode difusi agar. Ekstrak etanol, fraksi n-heksana, dan fraksi etil
asetat daun kelor tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes ATCC
11827 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538. Minyak daun nilam memiliki aktivitas antibakteri yang
kuat terhadap Propionibacterium acnes ATCC 11827 dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 dengan nilai
KHM–KBM 312,5 µg/mL dan 156,25–312,5 µg/mL. Senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri diduga
merupakan golongan seskuiterpen.