Kinerja Operasional angkutan umum di Indonesia diatur dalam peraturan dan
kebijakan yang telah dibentuk dan ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia. Salah satu
kebijakan standar operasional angkutan umum yang sering digunakan di Indonesia
adalah SK Direktorat Jendaral Perhubungan Darat Nomor 687 Tahun 2002 tentang
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum Penumpang umum di Wilayah
Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur. Kebijakan standar operasi angkutan
umum ini telah diterapkan oleh pemerintah Kota Pekanbaru atau Dinas
Perhubungan Kota Pekanbaru pada angkutan umum utama, yaitu Trans Metro
Pekanbaru (TMP). Dalam mentaati kebijakan standar angkutan umum, baik dari
segi kinerja operasional maupun dalam menentukan rute yang akan dilalui TMP,
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru (operator) hanya berpedoman pada pedoman
teknis saja dan tidak memperdulikan faktor eksternal bangkitan dan tarikan
berdasarkan tata guna lahan disekitar rute yang mengakibatkan beberapa rute tidak
memiliki demand yang tinggi pada jam sibuk pagi, siang dan sore.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja operasional dan faktor – faktor
dasar yang mempengaruhi demand Trans Metro Pekanbaru (TMP).
Hasil analisis yang telah dilakukan terbagi menjadi dua bagian, yaitu Analisis faktor
– faktor dasar tata ruang koridor yang mempengaruhi demand bangkitan dan tarikan
TMP, yaitu demand bangkitan perjalanan penumpang pada jam sibuk pagi dan
siang hari dominan berasal dari halte – halte dengan populasi yang sangat padat,
dan pada jam sibuk sore hari dominan berasal dari halte – halte dengan fasilitas non
permukiman yang sangat banyak dan KLB yang sangat tinggi. Sedangkan untuk
demand tarikan perjalanan penumpang kebalikan dari kondisi demand bangkitan.
Analisis kinerja operasional TMP yang ditinjau, yaitu nilai load factor Trans Metro
Pekanbaru pada jam sibuk tertentu pada setiap koridor 90% – 100% dengan nilai
headway 14 – 22 menit dan frekuensi 3 – 4 bus/jam. Dilakukannya penerapan
alternatif 2 untuk evaluasi kinerja operasional TMP, dengan menghasilkan nilai
load factor 60 – 65 % dengan nilai headway 9 – 15 menit dan frekuensi 4 – 7
bus/jam.