2023 TA PP ANGELINA FAJRI INTAN SARI 1.pdf
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia sebagai negara tempat bermukim flora
terbanyak di dunia, di mana 40% di antaranya merupakan tumbuhan endemik asli Indonesia.
Dari jumlah terbsebut, famili Orchidaceae (anggrek) memiliki jumlah spesies terbanyak.
Eksistensi tersebut membawa banyak peneliti datang ke Indonesia untuk meneliti potensi
anggrek tropis nusantara. Hal tersebut didukung oleh peneratapan anggrek Phalaenopsis
amabilis (anggrek bulan putih) sebagai bunga nasional (Puspa Pesona) berdampingan dengan
Jasminum sambac (Puspa Bangsa), dan Raflessia arnoldii (Puspa Langka). Anggrek
Phalaenopsis amabilis dinilai sebagai bunga penuh pesona yang mampu merepresentasikan
Indonesia sebagai suatu bangsa yang kaya. Berbagai potensi anggrek telah direspon oleh pegiat
anggrek terutama dalam sektor agrobisnis melalui munculnya berbagai pusat budidaya
anggrek komersil yang tersebar mulai dari kawasan Bogor, Malang, Yogyakarta, Bali, dan lain sebagainya.
Anggrek tropis dibiakkan sebagai komoditas tani untuk keperluan bunga potong, karangan bunga, sampai
dengan hiasan ruangan yang terdapat pada retail atau hotel. Bunga yang beragam dan indah, serta
munculnya berbagai hibrida baru membuat anggrek selalu memiliki eksistensi yang
selalu berkembang. Kelompok masyarakat yang menggiati anggrek sebagai hobi maupun bisnis ini memiliki
badan organisasi non-profit (Perhimpunan Anggrek Indonesia) yang memiliki Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) di seluruh wilayah Indonesia untuk mewadahi aktivitas komunitas.
Tidak hanya sekadar memberikan pendampingan dan mengembangkan tren anggrek,
komunitas ini juga menaruh perhatian pada kelestarian anggrek nusantara yang saat ini
menjadi salah satu permasalahan karena kurangnya edukasi dalam hal eksplorasi dan
eksploitasi. Oleh karena itu, proses penelitian dan perancangan ini akan menarik benang
merah dari permasalahan tersebut dan memberi solusi praktis melalui sebuah perancangan
fasilitas publik. Ditinjau dari dampak jangka panjangnya, perancangan ini tidak hanya
mengenalkan anggrek sebagai komoditas agrobisnis unggulan Indonesia, namun berdampak
terhadap kelestarian anggrek spesies Indonesia di habitat aslinya. Metode penelitian selama
pengumpulan data sampai dengan perancangan menerapkan
metode kualitatif yang terdiri atas observasi lapangan, wawancara mendalam, serta studi
pustaka sebagai data sekunder. Dalam proses pengumpulan data, ditemukan isu utama yang
akan dikembangkan menjadi sebuah perancangan, yaitu fasilitas kebutuhan komunitas pegiat
anggrek yang berfokus pada edukasi dan sinergi dengan memaksimalkan potensi anggrek
nusantara.