digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Faizal Jannu Aryanto S. P.
PUBLIC Alice Diniarti

Abstrak Pemanfaatan pakan fungsional melalui suplementasi senyawa bioaktif yang disertai dengan sistem manajemen kualitas air yang baik merupakan salah satu faktor terpenting pada keberhasilan industri akuakultur. Polisakarida jamur Pleurotus ostreatus diketahui memiliki efek imunostimulan ketika digunakan sebagai suplementasi pakan untuk udang. Dalam industri budidaya P. ostreatus, baglog jamur bekas budidaya yang mengandung miselium P. Ostreatus dapat digunakan sebagai pakan fungsional untuk udang karena kandungan polisakarida yang tinggi. Baglog jamur bekas budidaya dengan kandungan polisakarida yang tinggi dikumpulkan selanjutnya diekstraksi, dikeringkan, dan dijadikan bubuk, selanjutnya ekstrak baglog jamur diukur kandungan polisakaridanya. Penelitian ini menguji efektivitas ekstrak tersebut sebagai suplemen pakan dengan kadar 1% (P1) dan 0,5% (w/w) (P05) pada budidaya udang putih Litopaneus vannamei selama 80 hari dengan sistem Zero Water Discharge (ZWD). Proses ekstraksi menghasilkan 0,198 g polisakarida per gram ekstrak. Pemberian ekstrak tidak berdampak pada sistem ZWD atau komunitas bakteri air. Pemberian ekstrak 1% selama 40 hari merusak integritas sel hepatopankreas, sehingga menurunkan kesintasan udang putih pada umur 80 hari. Tingkat kelulushidupan pada uji tantang terhadap patogen paling rendah pada kelompok P1 yaitu 11,11%, diikuti oleh kelompok kontrol 30,56%, dan kelompok P05 43,24%. Pemberian ekstrak baglog jamur dengan kadar 0,5% meningkatkan berat udang menjadi 17 g dibandingkan dengan kontrol 16,32 g. Substrat penting yang mengindikasikan perubahan profil fisiologis mikrobiota usus antara lain asam ketobutirat, D-mannitol, L-treonin, glikogen, L-serin, L-arginin, Tween 40, dan asam piruvat metil ester. Dengan demikian, pemberian ekstrak baglog jamur dengan kadar 0,5% sebagai suplemen dan penggunaan sistem ZWD dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang tanpa mempengaruhi kinerja sistem. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengeksplorasi lebih lanjut mekanisme mikrobiota usus dan interaksinya dengan kondisi fisiologis udang.