Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tenaga kesehatan berperan penting dalam memberikan perawatan dan layanan medis kepada pasien, terutama selama pandemi Covid-19. Namun, mereka menghadapi risiko tinggi terhadap masalah vokal karena paparan jangka panjang terhadap kondisi lingkungan akustik yang buruk dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang diperlukan untuk melindungi diri dari infeksi virus. Kondisi lingkungan akustik yang buruk, seperti kebisingan tinggi di lingkungan perawatan kesehatan, dapat menyebabkan meningkatnya risiko masalah vokal pada tenaga kesehatan. Paparan jangka panjang terhadap kebisingan dapat mengakibatkan gangguan vokal, termasuk peningkatan kelelahan vokal, gangguan produksi suara, dan gangguan pada kualitas vokal. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sering diperlukan oleh tenaga kesehatan, seperti masker bedah, N95, atau face shield, juga dapat mempengaruhi produksi suara dan memberikan tekanan tambahan pada saat menggunakan vokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara data subjektif dan objektif untuk memahami hubungan antara kondisi lingkungan akustik, penggunaan alat pelindung diri (APD), dan masalah vokal pada tenaga kesehatan. Data subjektif dikumpulkan melalui metode survei kuisioner untuk mengetahui persepsi mengenai lingkungan akustik dan masalah vokal yang dialami tenaga kesehatan. Sedangkan data objetif diambil dengan pengukuran langsung kebisingan lingkungan rumah sakit serta melakukan simulasi sound transmission index (STI) untuk mengetahui kejelasan suara ucap ketika memakai masker dan tidak memakai masker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kondisi lingkungan akustik yang buruk, penggunaan APD, dan masalah vokal pada tenaga kesehatan. Hal ini juga diperkuat dengan nilai kejelasan suara ucap yang didapatkan dari hasil simulasi, bahwa adanya pengurangan nilai kejelasan suara ucap ketika memakai masker dibandingkan dengan tidak memakai masker.