Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penerapan additive manufacturing untuk efisiensi produksi pada industri dibutuhkan untuk menghasilkan beban cost yang minimum terutama pada bidang kesehatan. Pembuatan orthosis tangan dengan kecocokan terhadap ukuran tubuh yang tinggi menghasilkan limbah yang minimal dengan adanya prinsip additive manufacturing dan dapat memaksimalkan proses rehabilitasi. Pengukuran dengan pemindaian 3D menggunakan kamera Intel RealSense dengan tipe kamera RGB-D digunakan untuk mengukur dimensi lengan dari pasien untuk menjalankan konsep additive manufacturing. rancangan metode 3D Scanning tangan dengan menggunakan beberapa jenis kamera dan protokol sistem untuk menghasilkan tampilan 3D Penelitian ini dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran antropometri pada kelompok responden yang merupakan sampel dari bagian suatu populasi dengan ketentuan tertentu. Pada anggota gerak atas manusia, terdapat beberapa titik titik yang menjadi acuan dalam pengukuran antropometri. Alat ukur digital yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera RGB-D Intel RealSense D435i dan scanner 3D system sense berbasis coded light Intel RealSense SR300. Hasil dari Pemindaian 3D direkonstruksi dengan tahapan feature extraction, feature matching, registrasi, loop closure detection, pose graph optimization, dan meshing. Setelah mendapatkan bentuk 3D, pemrosesan berupa segmentasi manual dan convex hull diterapkan untuk mendapatkan tampilan melintang dari dimensi tangan. kemudian dengan referensi tangan yang menjadi acuan untuk konversi satuan dari piksel menjadi centimeter (cm). Hasil dari pengolahan data 3D menyimpulkan dari 2 metode yang diajukan yaitu metode 1 menggunakan alat pemutar kamera tanpa penyangga tangan dan metode 2 menggunakan alat pemutar kamera dan penyangga tangan bahwa metode 1 cocok untuk tangan pasien yang masih kuat untuk menopang tangannya ketika dalam proses pemindaian sedangkan metode 2 cocok untuk tangan pasien yang lemah untuk menahan kondisi stabil ketika proses pemindaian hanya saja hal ini menjadi konsekuensi bahwa fitur tangan pada metode 2 tidak dapat terpindai menyeluruh karena batang pemutar kamera terhalang oleh penyangga tangan. Kemudian kamera yang memiliki keunggulan dalam hal hasil pemindaian yang baik yaitu Scanner 3D System Sense dengan hasil error yang lebih kecil dibandingkan dengan kamera kedalaman Intel RealSense D435i.