Ketidaklayakan jasa infrastruktur cenderung berdampak kepada masyarakat miskin
daripada kalangan menengah. Memperbaiki penyediaan jasa infrastruktur sangat penting
untuk memperbaiki kehidupan masyarakat miskin. Desa Tanjung yang terletak di
Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat, yang merupakan salah satu desa pesisir
yang perlu ditingkatkan infrastrukturnya untuk mendukung terjaminnya peningkatan
dan keberlanjutan kegiatan perekonomian di perdesaan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan
tujuan keputusan pada tingkat paling atas, yang memiliki alternatif-alternatif dengan
melakukan penilaian komparatif berpasangan berdasarkan pendapat stakeholders
berdasarkan kriteria dana, manfaat ekonomi, manfaat sosial, teknis dan kebijakan pada
tingkat dua, dan alternatif proyek infrastruktur berupa grup transportasi, grup pelayanan
transportasi dan grup keairan pada tingkat tiga. Pembobotan kriteria dan pemilihan
alternatif dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 26 stakeholders yang
memiliki tugas dan fungsi dan terkait dengan bidang penanganan proyek infrastruktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria dana memiliki prioritas paling besar yang
dipilih stakeholder (29%) disusul dengan kriteria manfaat ekonomi (23,13%), kriteria
kebijakan (22,6%), kriteria teknis (12,6%) dan terakhir kriteria manfaat sosial (12,5%).
Pemilihan alternatif berdasarkan urutan prioritas adalah : alternatif penanganan proyek
grup transportasi (44%), penanganan proyek grup pelayanan transportasi (36%) dan
alternatif penanganan proyek grup keairan (20%). Hasil pengujian alternatif dengan
analisis sensitivitas menunjukkan bahwa perubahan bobot kriteria apapun, alternatif
penanganan proyek grup transportasi tetap memiliki nilai yang paling optimum, maka
alternatif penanganan proyek grup transportasi merupakan alternatif yang optimum.