digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batuan reservoir rekahan alami telah terbukti sebagai kontributor utama pada beberapa lapangan hidrokarbon di Indonesia. Terutama lapangan-lapangan reservoir dengan batuan karbonat, dimana rekahan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas reservoir dibandingkan porositas primer yang dimiliki batuan tersebut. Karakter dari reservoir rekahan adalah tingkat heterogenitas yang tinggi, sehingga pemahaman mengenai tipe, sebaran, dan konektivitas rekahan menjadi sangat penting. Gunung Bende di daerah Padalarang Jawabarat, memiliki singkapan Batugamping yang sangat baik. Batugamping Formasi Rajamandala tersebut berumur OligoMiosen dengan Asosiasi Fasies Framestone-Bindstone. Secara struktural geologi, daerah tersebut berada pada sayap selatan dari Sesar Anjak Rajamandala. Penelitian ini menggunakan metode scanline dalam mengambil data rekahan. Pengukuran dilakukan pada tiga lokasi yang berbeda dengan lima buah garis pengukuran rekahan. Dua buah fasies yang teramati adalah headcoral-platycoral framestone dan platycoral bindstone. Kontrol struktur lainnya adalah sesar mendatar mengiri dibagian timur yang memanifestasi sesar-sesar mendatar minor di lokasi pengukuran rekahan. Hasil dari pengolahan data rekahan menunjukkan bahwa dominasi rekahan yang ada adalah stilolit dan rekahan terbuka. Kontrol litologi terlihat pada sebaran intensitas stilolit dimana pada fasies headcoral-platycoral framestone memiliki nilai yang lebih rendah dibadingkan fasies platycoral bindstone. Kontrol struktur geologi terlihat pada intensitas rekahan terbuka, dimana sesar memberikan pengaruh pada jarak sekitar 1- 2.5 m terhadap intensitas rekahan yang terbentuk. Serta posisi rekahan terhadap lipatan akan menentukan tipe dan sistribusi dari rekahan yang terbentuk.