digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwitri Zyahrani Herawan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak terkendali menimbulkan berbagai permasalahan, seperti krisis ekonomi dan kesenjangan sosial. Situasi ini berdampak pada kelompok khusus yang ada di masyarakat, yaitu kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Lingkungan anak yang berada di dalam keluarga MBR memaksa mereka untuk membantu perekonomian keluarga. Anak jalanan sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari uang yang dapat membantu mereka bertahan hidup. Fenomena ini seringkali ditemui di beberapa kota besar di Indonesia, salah satunya yaitu Kota Bandung. Pemerintah berupaya menjangkau anak jalanan dengan mengirimkannya ke rumah singgah, tetapi fasilitas ini sulit diakses dan tidak ada tindak lanjut yang bisa meningkatkan kualitas hidup mereka. Kontribusi melalui arsitektur yang dapat dilakukan yaitu menciptakan lingkungan binaan yang dapat mengakomodasi semua kalangan dari berbagai usia sehingga timbul interaksi sosial antara masyarakat dengan anak jalanan ke dalam bentuk suatu pusat komunitas. Pusat komunitas dihadirkan ke dalam salah satu kawasan dengan jumlah anak jalanan tertinggi di Kota Bandung, yaitu Kecamatan Cicendo. Proyek ini menempati lahan seluas 5.799,4 m² dan berada di zona perumahan dan permukiman. Bangunan diperuntukkan untuk umum, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Kecamatan Cicendo. Masyarakat sekitar dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia di dalam bangunan dan ikut serta berperan dalam membantu memberdayakan anak jalanan. Proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi ruang publik bagi masyarakat sekitar, juga menghadirkan sarana dan prasarana yang dapat membantu peningkatan kualitas hidup anak jalanan. Persoalan perancangan dari proyek ini adalah menyediakan ruang publik untuk aktivitas yang beragam, memfasilitasi program-program untuk mengasah keterampilan, mendukung kegiatan ekonomi, dan mengakomodasi kebutuhan rehabilitasi bagi anak jalanan. Proyek ini terdiri dari serangkaian massa bangunan yang disusun secara compound. Massa bangunan menggunakan sistem modular yang mengadaptasi bentuk dari container. Modul-modul massa ini disusun menumpuk satu sama lain (stacking). Penggunaan rangka ini dimaksudkan agar mencapai bentuk yang sesuai dengan konsep playful. Rangka dapat diambil dari container yang sudah ada sebelumnya atau melakukan perakitan secara langsung di lokasi. Penggunaan panel container yang terbuat dari besi bersifat konduktor memerlukan insulator tambahan yang dapat meredakan panas. Dalam merespons permasalahan tersebut, pusat komunitas ini menerapkan strategi penghawaan alami secara pasif agar memaksimalkan kenyamanan di dalam bangunan. Pusat komunitas juga menggunakan material-material lain yang mudah ditemukan di lapangan sehingga memungkinkan konstruksi bangunan yang lebih terjangkau. Dengan permeabilitas tapak yang tinggi, pusat komunitas dapat dengan mudah dilalui oleh siapapun. Terdapat area di tengah tapak yang menjadi penghubung kedua blok area perancangan. Area ini akan dimanfaatkan sebagai plaza. Pusat komunitas terdiri dari ruang-ruang multifungsi yang memungkinkan aktivitas yang beragam. Dalam menjawab persoalan perancangan yang ada, proyek ini mewadahi berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak jalanan dan komunitas masyarakat Cicendo, mulai dari kegiatan sosial, ekonomi, edukasi, dan rehabilitasi. Pusat komunitas diharapkan mampu memberdayakan para pengguna melalui proses membangun, memanfaatkan, dan mengelola bangunan secara bersama-sama.