digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farras Zharfan Nur
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Peningkatan populasi lanjut usia atau lansia disebut sebagai fenomena ageing population. Peningkatan baik secara jumlah populasi lansia secara umum atau bila dibandingkan secara proporsional dari total populasi tentunya mengangkat isu mengenai hubungan lansia dengan lingkungan binaan, terutama pada panti jompo. Proyek ini selain memenuhi fungsi hunian pada panti jompo, juga bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup lansia. Tujuan-tujuan tersebut dipenuhi dalam proyek dengan penambahan program dan fasilitas, sehingga keseluruhan fungsi ruang dapat dikelompokkan menjadi fungsi hunian, fungsi pemberdayaan, fungsi kesehatan, serta fungsi penunjang. Proyek berlokasi di Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung dengan luasan lahan 4.958,8 m2 yang termasuk dalam zonasi perumahan kepadatan sedang. Isu-isu yang diangkat dalam proyek ini diturunkan dari keinginan untuk meningkatkan kendali lansia dalam hidupnya masing-masing yang akhirnya terpilih berupa tiga isu, yaitu isu wayfinding, isu universal design, serta isu arsitektur pemberdayaan. Isu wayfinding dipilih agar lansia memiliki kemandirian dalam melakukan navigasi yang kemudian berimbas pada meningkatnya aktivitas fisik dan eksplorasi lingkungan. Isu universal design dipilih untuk mempermudah pergerakan dan aktivitas fisik lansia, terlepas dari perubahan fisik yang akan terjadi di masa depan. Terakhir arsitektur pemberdayaan dipilih untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pemenuhan aspek-aspek keberdayaan. Proyek merupakan bangunan massa tunggal dengan luasan total 5.447 m2 dengan konstruksi beton lima lantai. Bangunan memiliki courtyard dan bukaan menerus pada sirkulasi tangga sebagai titik referensi dalam wayfinding secara horizontal dan vertikal. Universal design dalam rancangan dipenuhi dengan seluruh bagian bangunan yang terjangkau melalui sirkulasi yang vertikal dan tipikal, serta penyediaan area-area duduk di tempat-tempat tertentu. Terakhir penataan ruang yang didasarkan pada arsitektur pemberdayaan diatur sedemikian rupa agar lansia selalu dapat terhubung dengan alam dan manusia lainnya.