digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-COVER
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 1
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 2
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 3
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 4
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 5
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-BAB 6
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

2007 TA PP ALFA NUR ARIBAWONO 1-PUSTAKA
Terbatas  rikrik
» Gedung UPT Perpustakaan

Pertumbuhan Internet telah menanjak tajam dalam satu dekade ini. Banyak situs web yang mulai meraih kepopuleran yang tinggi. Bagi situs web seperti ini, isi situs harus dapat dikirimkan ke seluruh Internet dengan cepat setiap saat. Beberapa bagian dokumen mungkin diakses oleh pengguna yang sama berulangulang, dan dokumen yang populer dapat diakses oleh pengguna dari zona waktu yang berbeda sepanjang hari. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakefisienan beban server dan bandwidth. Caching proxy didesain untuk meningkatkan kinerja akses web dengan menyimpan dokumen yang baru diakses dalam buffer lokal, yang akan mengurangi waktu akses pengguna sambil menghemat bandwidth. Walaupun hierarchical caching proxy telah menjadi satu strategi populer untuk meningkatkan kinerja caching proxy tunggal, belum ada satu prosedur standar untuk menentukan konfigurasi hirarki terbaik untuk satu set mesin dan beban kerja yang harus dilayaninya. Tugas akhir ini memberikan satu contoh metoda implementasi hirarki caching proxy dalam lingkungan kampus beserta kebijakan yang diterapkan bagi panggunanya. Implementasi ini memudahkan kita mengkaji konfigurasi yang ada, serta membuka kemungkinan untuk melakukan tuning pada hirarki cache. Cache diimplementasikan menggunakan perangkat lunak open-source Squid. Kinerja mesin server yang diukur menggunakan CIS Scoring Tools menunjukkan rating akhir 5 atau mendekatinya, yang menunjukkan level keamanan menengah. Desain hirarki juga menghasilkan hit rate sebesar 20,68%, yang berarti untuk setiap Mbps trafik yang dilayani oleh proxy, kira-kira seperlimanya dilayani dari cache lokal dan oleh karena itu menghemat bandwidth yang bisa dimanfaatkan untuk penggunaan lain. Dengan manajemen bandwidth pengguna, termasuk kebijakan batas koneksi, pengguna masih dapat memperoleh bandwidth rata-rata hingga 38,71 kbps per koneksi atau 271 kbps per pengguna. Secara keseluruhan, pengguna akan mendapatkan akses web yang responsif dengan penggunaan bandwidth yang efisien.