digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Gregorious Claus
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Industri FMCG dikenal karena sifatnya yang dinamis dan kompetitif. Untuk berkembang di sektor bisnis ini, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan terus meningkatkan efisiensi operasional. Selama beberapa dekade terakhir, teknologi beserta perkembangannya telah muncul sebagai faktor yang mengubah ekosistem berbagai industri dengan mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan. Sejak tahun 2019, PT Kepak Bersama telah melakukan dan menyelesaikan berbagai proyek pengembangan teknologi. Meskipun menawarkan berbagai manfaat bagi perusahaan, proses pelaksanaannya menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan mendesak tim manajemen proyek untuk mencari penyelesaian yang cepat. Dengan melakukan analisis akar masalah, ditemukan bahwa perspektif yang beragam, kurangnya kriteria prioritas yang jelas, dan proses pengambilan keputusan yang tidak terorganisir adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap keterlambatan proyek. Untuk mengatasi masalah bisnis tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan kerangka pengambilan keputusan untuk evaluasi dan prioritisasi proyek di PT Kepak Bersama melalui penerapan Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Ada tiga proyek inovasi teknologi yang akan dianalisis dan dinilai dalam penelitian ini. Proses tinjauan literatur melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap metodologi MCDM, dan aplikasi AHP untuk mendapatkan wawasan dan tantangan yang dapat muncul. Untuk mengumpulkan pandangan dari para pemangku kepentingan tentang relevansi kriteria, kepentingan relatif dan ambang batas kuantitatifnya, proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diskusi kelompok terarah. Berdasarkan diskusi tersebut, empat kriteria utama yang dibagi menjadi 18 sub kriteria akan digunakan. Tahapan utama dari proses analisis data dalam penelitian ini meliputi: menyusun matriks perbandingan berpasangan, memperoleh vektor prioritas, menghitung rasio konsistensi, dan mengagregasi prioritas global. Penelitian ini menghasilkan dua hasil utama: kerangka pengambilan keputusan terstruktur dan skema prioritisasi proyek. Temuan penelitian ini menyoroti peran penting pengambilan keputusan terstruktur dalam menavigasi kompleksitas mengevaluasi dan memprioritaskan proyek-proyek inovasi teknologi sekaligus mengusulkan model yang dapat diskalakan yang dapat digunakan berulang kali oleh perusahaan.