Banyak perusahaan tambang batubara di Indonesia yang mengalami kejadian
ketidakstabilan lereng pit meskipun dalam analisis awal kondisi lereng dalam
keadaan stabil. Hal tersebut dapat disebabkan salah satunya oleh faktor
ketidakpastian yaitu dapat berupa spasial variabilitas, kesalahan pengukuran
maupun model uncertainty yang digunakan. Beberapa alternatif tambahan berupa
grafik kestabilan telah banyak digunakan sebelumnya, namun memiliki beberapa
batasan dalam penggunaannya, salah satunya belum dipertimbangkannya
probabilitas untuk mengakomodir faktor ketidakpastian. Sehingga saat ini masih
diperlukan pengembangan grafik kestabilan lereng untuk meningkatkan tingkat
keyakinan dari analisis geoteknik yang dilakukan.
Penelitian ini mempelajari pengembangan grafik kestabilan lereng menggunakan
metode Binary Logistic Regression dengan data sekunder pada tambang batubara.
Metode tersebut akan mempertimbangkan faktor probabilistik yang merupakan
rasio antara peluang terjadinya peristiwa dengan peluang tidak terjadinya peristiwa.
Dari hasil verifikasi dengan menggunakan 20 data kestabilan lereng lainnya serta
melakukan 1 (satu) analisis balik kestabilan lereng pada metode tersebut diperoleh
akurasi prediksi sebesar 75%.
Penelitian ini menghasilkan tool alternatif yang efektif dan efisien untuk
meningkatkan tingkat keyakinan dari analisis geoteknik serta untuk menentukan
kestabilan lereng secara cepat yaitu dengan menggunakan Slope Stability Graph
untuk memprediksi nilai probabilitas dan untuk memprediksi orientasi kestabilan
lereng dari hasil analisis dalam potensi stable atau unstable.