Panas bumi adalah ramah lingkungan, dikategorikan sebagai energi baru dan
terbarukan. Indonesia merupakan potensi panas bumi terbesar di dunia. Lapangan
Panas Bumi Patuha terletak sekitar 37 km barat daya Kota Bandung. Tujuan
penelitian ini adalah untuk memahami karakteristik, jenis air sebagai manifestasi
panas bumi dan selanjutnya dijelaskan dengan penelitian tentang Rare Earth
Elements (REE) dan litium dalam sistem panas bumi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis air, berdasarkan uji lapangan dan laboratorium.
Pengujian di lapangan dilakukan untuk mendapatkan sifat fisik dan kimia air secara
langsung, sedangkan pengujian laboratorium dilakukan dengan Ion
Chromatography untuk menentukan ion-ion utama, nilai isotop stabil ?2H dan ?18O
dilakukan untuk mendapatkan asal fluida dan Inductively Coupled Plasma - Mass
Spectrometry dilakukan untuk menentukan kandungan REE dan lithium. Ada
empat jenis air, air sulfat, air sulfat-klorida, air sulfat-bikarbonat, dan air
bikarbonat. Berdasarkan nilai isotop stabil ?2H dan ?18O, air menunjukkan air panas
bumi bercampur dengan air meteorik, dan beberapa sampel dihasilkan dari
pertukaran H2S dan reaksi dengan mineral. Urutan kelimpahan REE dari tertinggi
ke terendah di lokasi penelitian adalah Ce > Nd > La > Pr > Sm > Gd > Dy >Er >
Eu > Ho > Tm, distribusi LREE mendominasi dibandingkan dengan HREE, dan
berdasarkan spider diagram plot diperoleh anomali Eu positif dengan nilai Eu/Eu*
berkisar antara 1,01 – 3,77. Keberadaan REE dikontrol oleh pH, keberadaan anion
sulfat dan anion klorida, yang ditunjukkan dengan korelasi yang kuat dari ketiga
parameter tersebut. Lokasi penelitian ini bukan tempat yang kaya litium, tetapi
berkorelasi dengan Mg, Na, dan pH.