Kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang sering terjadi di Kota Bandung. Salah satu jenis
transportasi yang memiliki angka kecelakaan tinggi adalah mobil penumpang. Faktor
utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Manusia seringkali
melakukan perilaku berisiko ketika mengemudi. Perilaku berisiko yang dilakukan tidak
hanya dapat membahayakan diri sendiri, melainkan dapat membahayakan pengemudi lain.
Beberapa literatur yang membahas mengenai perilaku berisiko mengaitkan perilaku
tersebut dengan faktor psikologis, karakteristik individu, dan karakteristik perjalanan. Akan
tetapi masih minim penelitian yang membahas secara komprehensif mengenai faktor-faktor
yang tidak dapat diukur terutama untuk jenis transportasi mobil. Tujuan dari penelitian ini
untuk menyelidiki pengaruh faktor psikologis, karakteristik individu, dan karakteristik
perjalanan terhadap perilaku berisiko pengemudi mobil pribadi di Kota Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan analisis Structural
Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perilaku berisiko yang umumnya dilakukan adalah mengebut dan mengemudi dengan
memainkan gawai. Selain itu model penelitian menjelaskan bahwa perilaku berisiko yang
dilakukan oleh pengemudi mobil pribadi di Kota Bandung dipengaruhi oleh usia, gender,
pekerjaan, pendidikan, niat, norma subjektif, sikap, dan persepsi kontrol perilaku. Faktorfaktor psikologis memiliki pengaruh lebih besar terhadap kejadian perilaku berisiko
dibandingkan dengan karakteristik individu dan perjalanan. Hal ini mengindikasikan
bahwa perilaku berisiko merupakan masalah kompleks karena berkaitan dengan faktor
psikologis individu.