digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

PUSTAKA Wicitra Dewanggana Prasetyanto
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Kecelakaan lalu lintas merupakan hal yang sering terjadi di Kota Bandung. Salah satu jenis transportasi yang memiliki angka kecelakaan tinggi adalah mobil penumpang. Faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah faktor manusia. Manusia seringkali melakukan perilaku berisiko ketika mengemudi. Perilaku berisiko yang dilakukan tidak hanya dapat membahayakan diri sendiri, melainkan dapat membahayakan pengemudi lain. Beberapa literatur yang membahas mengenai perilaku berisiko mengaitkan perilaku tersebut dengan faktor psikologis, karakteristik individu, dan karakteristik perjalanan. Akan tetapi masih minim penelitian yang membahas secara komprehensif mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diukur terutama untuk jenis transportasi mobil. Tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh faktor psikologis, karakteristik individu, dan karakteristik perjalanan terhadap perilaku berisiko pengemudi mobil pribadi di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif dengan analisis Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku berisiko yang umumnya dilakukan adalah mengebut dan mengemudi dengan memainkan gawai. Selain itu model penelitian menjelaskan bahwa perilaku berisiko yang dilakukan oleh pengemudi mobil pribadi di Kota Bandung dipengaruhi oleh usia, gender, pekerjaan, pendidikan, niat, norma subjektif, sikap, dan persepsi kontrol perilaku. Faktorfaktor psikologis memiliki pengaruh lebih besar terhadap kejadian perilaku berisiko dibandingkan dengan karakteristik individu dan perjalanan. Hal ini mengindikasikan bahwa perilaku berisiko merupakan masalah kompleks karena berkaitan dengan faktor psikologis individu.