digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT ABC LNG adalah sebuah perusahaan produsen LNG yang telah memproduksi LNG yang dapat diandalkan untuk para pelanggannya sejak tahun 2013. Perjanjian GSA awal dengan pihak-pihak hulu akan segera berakhir di tahun 2026, namun perkembangan terkini mengindikasikan pihak-pihak hulu telah berhasil mengamankan perpanjangan kontrak Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk 20 tahun ke depan. Mengingat perkembangan tersebut, PT ABC sedang mempertimbangkan peluang untuk mengamankan pasokan gas jangka panjang yang memungkinkan terjadinya ekspansi kapasitas produksi yang akan menciptakan tambahan pemasukan dan meningkatkan kehandalan kilang. Studi kelayakan teknis sudah dilakukan dan hasilnya ada 2 opsi dengan perkiraan waktu konstruksi selama 30 bulan yang dinilai layak. Proyek akhir ini bertujuan untuk memberikan tinjauan kelayakan finansial dari proyek ekspansi kapasitas produksi dengan menggunakan teknik penganggaran modal dan penilaian risiko. Analisis penganggaran modal menggunakan skenario dasar menunjukkan bahwa kedua opsi akan memberikan nilai tambah bagi PT ABC dengan perkiraan NPV sebesar 52,1 MUSD, IRR 20,57%, DPBP 9,4 tahun, dan PI 1,52 untuk Opsi 1, dan perkiraan NPV sebesar 117,8 MUSD, IRR 28,77%, DPBP 8,62 tahun, dan PI 2,68 untuk Opsi 2. Namun, studi ini juga menemukan bahwa beberapa variabel dapat memengaruhi kelayakan keuangan proyek secara signifikan, seperti harga LNG dan gas bahan baku, plant availability, realisasi Capex, dan tingkat bunga hutang jangka panjang. Simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa proyek memiliki probabilitas keberhasilan (NPV> 0) sebesar 54,24% untuk Opsi 1 dan 65,80% untuk Opsi 2. Inisiatif untuk mengamankan SPA jangka Panjang dapat meningkatkan ratio utang (68%) dalam pembiayanan proyek yang berujung pada meningkatnya NPV proyek sebesar 4-9%. Studi lebih lanjut terkait CCUS juga dapat ditinjau untuk meningkatkan keunggulan kompetitif ketika peraturan tentang carbon credit di Indonesia sudah diatur secara lebih matang.