digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permintaan sumber daya air yang tinggi menjadi tantangan untuk mendukung produksi pertanian, dalam hal ini irigasi berperan penting dalam ketahanan pangan. Secara umum, distribusi manfaat dari irigasi dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, terdapat isu pada irigasi seperti perbedaan penerimaan manfaat yang diterima antar Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam hasil produksi dan sumber air yang tidak dapat memenuhi kebutuhan air lahan pertanian. Irigasi harus memberikan manfaat kepada semua, terutama petani. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi distribusi manfaat pembangunan terhadap ekonomi, dan sosial, serta pengelolaan irigasi berbasis masyarakat. Studi kasus dalam penelitian ini berada di Daerah Irigasi Cukang Monteng, Daerah Irigasi Rawa Badak, Daerah Irigasi Kiaraeunyeuh, dan Daerah Irigasi Juntihilir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan jenis exploratory design, dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, dan analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa irigasi memberikan manfaat berupa peningkatan produksi yang merata pada studi kasus. Namun, distribusi air belum merata karena melakukan teknik gilir giring dari hulu ke hilir dalam pembagian airnya, sehingga pada musim kemarau lahan pertanian yang jauh dari sumber air terkadang mengalami kekurangan air. Dalam hal partisipasi masyarakat pada keempat wilayah studi, ditemukan bahwa masyarakat berkontribusi dalam perencanaan, pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan. Namun, belum terdapat tambahan pengetahuan dari petani. Berdasarkan dari hasil analisis regresi, variabel yang mempengaruhi distribusi manfaat irigasi yaitu luas lahan, jarak sumber air, dan jenis irigasi.