JURNAL Dekka Dhirgantara Putra
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Saat ini bencana hidrometeorologi menunjukkan tren meningkat. Bencana banjir
bandang adalah bagian dari bencana hidrometeorologi yang terindikasi berdampak
signifikan terhadap kehidupan dan harta benda. Faktor utama banjir bandang adalah
dipicu oleh intensitas hujan ekstrim. Kemudian berhubungan dengan kejadian
longsor yang menyumbat aliran sungai membentuk bendung alam. Untuk
mengatasi bencana banjir bandang beberapa tindakan mitigasi dapat dilakukan
yaitu dengan pemetaan daerah bahaya, sistem peringatan dini, kesiapsiagaan
masyarakat, dan peramalan hidrometeorologi. Dari upaya tindakan mitigasi
tersebut, hanya beberapa daerah yang berpotensi bencana banjir bandang yang siap
dengan upaya tersebut. Salah satu bencana Hidrometerologi yang terjadi di
Indonesia adalah Banjir Bandang Kota Batu. Banjir Bandang Kota Batu berdampak
di 6 titik, antara lain: Kecamatan Bumiaji, banjir terjadi di Desa Bulukerto, Desa
Sumber Brantas dan Desa Punten. Di Desa Bulukerto ada dua titik. Yakni di Dusun
Sambong dan Dusun Beru. Sementara di Kecamatan Batu, banjir bandang terjadi
di Jalan Raya Dieng (Desa Sidomulyo) dan Jalan Raya Selecta (Desa Tulungrejo).
Berdasarkan kejadian bencana yang tercatat banjir bandang di Kota Batu baru
terjadi satu kali, hanya saja menimbulkan dampak yang cukup besar, karena banyak
rumah warga di Kecamatan Junrejo. Berdasarkan kerugian yang ditimbulkan isu
permesalahan ini dapat menjadi dasar untuk dilakukan nya upaya pengendalian
pemanfaatan pola ruang Kota Batu kedepanya. Dari isu permasalahan bencana
hidrometerologi di Kota Batu, menjadi dasar perlunya studi terkait kajian dinamika
risiko bahaya banjir dalam prefektif Spatio Temporal tahun 2022-2042 yang nanti
dapat memprediksi akibat perubahan iklim dan bencana meterologi banjir bandang
Kota Batu, serta nilai kerusakan oleh banjir bandang tersebut, dengan menggunakan
metode cellular automata sebagai prediksi lahan kedepanya untuk melihat
perubahan dinamika kerentanan, kemudia menghitung risiko berdasarkan
presepektif spatio temporal dan bagaimana melakukan pengendalian dengan
metode Urban-Run Off Flow yang dikombinasikan dengan arahan Nature Based
Solution khusus di Daerah Aliran Sungai Brantas di Kota Batu.