Industri penyewaan tenaga listrik berbahan bakar diesel sedang berada dalam masa transisi energi. Perubahan kebijkakan dalam mengurangi penggunaan bahan bakar tidak terbarukan menjadi faktor yang dapat menurunkan permintaan pelanggan. Beberapa kebijakan, seperti kesepakatan Paris, yang diikuti dengan rencana umum penyediaan tenaga listrik, kemudian rencana umum energi nasional yang berfokus pada peningkatan penggunaan energi terbarukan mendorong peralihan dari bahan bakar fosil ke sumber terbarukan. Faktor tersebut akan mempengaruhi industri penyewaan tenaga listrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil.
Perencanaan scenario dipilih untuk memberikan kemungkinan skenario yang terjadi di masa depan dengan melakukan analisis implikasi, & opsi. skenario tersebut dapat memberikan sinyal bahaya awal untuk dijadikan indicator pergerakan pada sebuah industri yang akan membantu perusahaan untuk bertindak dan memilih strategi terbaik kedepannya. Perencanaan skenario digunakan sebagai alat untuk berpikir strategis yang dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan strategis perusahaan.
Metode kualitatif dengan melakukan semi structural interview digunakan dalam mengkoleksi data. Analisis pendukung baik faktor eksternal seperti lingkungan general dan analisis industri maupun internal sumberdaya-kompetensi dilakukan untuk menentukan faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakpastian di dalam industri, dalam mengatasi ketidakpastian masa depan perencanaan scenario dilakukan pada penelitian ini. Usulan strategis yang diberikan dapat menunjang keselarasan strategi perusahaan kedepannya.