digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA LUCIA WILI Y
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Tugas akhir ini mengambil kasus perancangan Museum Seni Rupa dan Desain ITB yang merupakan bagian dari Museum ITB. Museum ini berada dalam satu kawasan instansi ITB, lebih tepatnya terletak di lahan sudut Jl. Skanda dan Jl. Gelap Nyawang, Bandung. Sebagai institusi pendidikan pertama di Indonesia, FSRD ITB telah menghasilkan seniman-seniman yang berpotensi dan memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan seni rupa dan desain bangsa Indonesia. Melalui museum ini, diharapkan karya-karya seniman tersebut dapat diabadikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan kontribusi mereka, di samping museum ini menjadi media pembelajaran seni dan desain terutama bagi kaum awam seiring berkembangnya ilmu tersebut dalam masyarakat. Perancangan museum ini merupakan wujud dari perancangan arsitektur di lingkungan urban, dengan mempertimbangkan karakter museum seni yang dipadukan dengan konteks ITB dan kawasan yang merupakan zona konservasi. Adapun perancangan museum Rupa dan Desain ITB di kawasan tersebut selain dimaksudkan untuk mewadahi kegiatan pameran karya seni dan desain, juga untuk pembelajaran mengenai seni dan desain itu sendiri. Untuk mewadahi kegiatankegiatan tersebut, bangunan ini menghadirkan fasilitas-fasilitas antara lain sarana pameran, berupa galeri tetap dan temporer, sarana pendidikan berupa bengkel kerja/workshop, dan perpustakaan, sarana pertunjukan berupa auditorium dan amphitheater, sarana kuratorial berupa gudang koleksi, ruang kurator, dan ruang restorasi, serta sarana penunjang dan sekaligus sebagai fungsi komersil berupa toko souvenir dan kantin. Perancangan museum ini ditekankan pada karakter seni yang diwujudkan dalam bangunan juga bagaimana rancangan tersebut dapat menghargai , memperkuat, bahkan menyatu dengan karakter kawasan yang terbentuk. Alasan tersebut menjadikan analisis kawasan menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan. Keterbukaan dan integritas kawasan merupakan konsep perancangan tapak sebagai tanggapan atas konteks bangunan ini sebagai bangunan publik yang berada di lingkungan urban. Konsep bangunan yang solid dan horizontal dalam kepuitisan merupakan konsep utama dalam perancangan massa serta sebagai visualisasi karakter museum seni dalam bangunan yang berkiblat kepada arsitektur kontekstual, dan konsep “puzzle” pada fasad.