COVER LIZA
PUBLIC Alice Diniarti
BAB 1 LIZA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 LIZA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 LIZA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 LIZA
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemarginalan kaum diffable yang masih kental terasa di negara demokrasi tercinta ini mengusik
hati dan pikiran penulis. Pengalaman subjektif ikut mewarnai perhatian kepada isu ini. Ketika
sebuah masyarakat dinilai dari perlakuannya terhadap individu yang memiliki perbedaan
dengan individu mayoritas, maka sudah sepatutnya pembelajaran ini disadari oleh segenap
penduduk. Bukan hanya keluarga dan orang sekitarnya. Tidak hanya perlakuan, fasilitas yang
diberikan untuk mereka pun jarang sekali ditemui, bahkan tidak memenuhi standar yang
memudahkan aksesibilitasnya. PUSAT REHABILITASI ANAK ini merupakan salah satu
daya usaha untuk memberikan perhatian kepada mereka yang berbeda kemampuan. Fasilitas
ini memberikan kesempatan pada mereka untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan normal
sehingga sedari dini mereka terbiasa untuk berinteraksi dengan lingkungannya, tidak dikucilkan
ataupun diistimewakan.
Isu aksesibilitas menjadi perhatian utama dalam menentukan konsep perancangan. Seluruh
fungsi diharapkan dapat diakses dengan mudah oleh mereka kesulitan dan atau yang
menggunakan alat bantu. Dimensi alat bantu menjadi dimensi standar pada ruang-ruangnya.
Ramp menjadi elemen sirkulasi vertikal utama yang menjadi tulang belakang gubahan massa.
Selain kebersihan dan keamanan, penciptaan lingkungan yang menyenangkan turut membantu
proses terapi, pada kasus ini, lingkungan yang memperhatikan karakter anak yaitu yang
mendukung aktivitas bermain. Pengelompokan fungsi (fungsi terapi, fungsi sosial, fungsi
pelayanan) menjadi dasar pembagian massa untuk memperkecil skala dan orientasi bangunan.
Ruang-ruang di antara massa diolah bukan sebagai sesuatu yang memisahkan, tetapi sebagai
penghubung sehingga dapat mendorong terjadinya interaksi sosial.
Dibangun di atas lahan seluas 8000 m2, bangunan dengan luas total 2500 m2 ini menampung
aktivitas terapi atau latihan penyembuhan secara indivdu maupun secara sosiokultural. Lahan
datar yang berada di Kompleks Lippo Karawaci, Jakarta, dipilih karena kemudahan pencapaian
dan kesesuaian fungsi. Terletak di sebelah kapling Rumah Sakit Siloam Gleneagles, lahan ini
memiliki banyak potensi untuk pengembangannya. Penghadiran suasana alami yang sudah
jarang ditemui di kota Jakarta diharapkan mampu memberikan udara positif bagi proses terapi.
Dengan suasana alami yang diinginkan, menyebabkan Iklim juga menjadi faktor yang sangat
serius, sehingga mempengaruhi bukaan, bentuk massa, dan ruang luar sehingga tetap nyaman
dan perawatan yang diberikan tidak berlebih-lebihan.