
ABSTRAK Mahardhika Depi Putra
PUBLIC Resti Andriani 
BAB 1 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Mahardhika Depi Putra
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Metode penambangan open pit untuk komoditas batubara di PT Berau Coal telah
berlangsung sejak 1993 sesuai dengan izin PKP2B yang berlaku hingga 2025. Site
Binungan Blok 8 sebagai salah satu area penambangan milik PT Berau Coal masih
memiliki target produksi hingga tahun 2026 sesuai dengan mine planning yang berlaku.
Keterbatasan untuk mengetahui kepastian perpanjangan PKP2B menjadi IUP membuat
target produksi di tahun akhir penambangan ini bisa diselesaikan dengan tiga kemungkinan
skenario, skenario pertama yaitu kegiatan produksi dijalankan sesuai target hingga tahun
2026, skenario kedua yaitu kegiatan produksi hanya dijalankan hingga tahun 2025 tanpa
adanya penambahan atau pengurangan target, dan skenario ketiga yaitu kegiatan produksi
dijalankan hingga tahun 2025 namun terdapat pengalihan target produksi tahun 2026 ke
tahun 2025. Setiap skenario penambangan memiliki risikonya masing-masing dikarenakan
biaya yang harus dikeluarkan seperti capital expenditure dan pendapatan sangat
bergantung dari skenario yang akan dipilih oleh PT Berau Coal. Oleh karena itu diperlukan
evaluasi investasi sebagai pertimbangan nilai ekonomi dari tiap skenario. Pada masa
sekarang, khususnya sektor pertambangan, metode analisis investasi yang sering
digunakan adalah metode static discounted cash flow (DCF). Namun metode discounted
cash flow (DCF) pada umumnya mengabaikan aspek ketidakpastian karena
mengasumsikan tidak adanya risiko yang muncul di kemudian hari. Maka dari itu
dilakukan penelitian untuk menganalisis nilai keekonomian suatu proyek dengan
mempertimbangkan adanya kenaikan atau penurunan terhadap parameter yang sensitif
dengan simulasi Monte Carlo. Evaluasi ekonomi yang dilakukan pada ketiga skenario
penambangan dengan metode open pit pada PT Berau Coal ini dimulai dengan metode
DCF untuk mendapatkan indikator ekonomi NPV. Selanjutnya dilakukan evaluasi ekonomi
menggunakan simulasi Monte Carlo berdasarkan nilai NPV yang diperoleh dari hasil
evaluasi metode DCF dan variabel input harga batubara. Hasil penelitian menunjukkan
dengan metode DCF ketiga skenario tersebut layak secara ekonomi dimana untuk skenario
1 diperoleh nilai NPV sebesar $ 22.259.534, untuk skenario 2 diperoleh nilai NPV sebesar
$ 11.234.154, serta untuk skenario 3 diperoleh nilai NPV sebesar $ 19.299.840. Sedangkan
dengan simulasi Monte Carlo didapatkan NPV rata rata sebagai hasil NPV yang diharapkan
dari simulasi sebanyak 1000 kali sebesar $ 16.888.238 untuk skenario 1, $ 8.885.120 untuk
skenario 2, $ 14.270.746 untuk skenario 3. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
skenario 1 lebih menguntungkan karena didapatkan hasil nilai untuk tiap indikator ekonomi
pada metode DCF dan hasil NPV harapan dari simulasi Monte Carlo yang lebih besar
dibandingkan skenario 2 dan 3.