digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar Belakang: polusi udara khususnya PM 2.5 dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap kondisi kesehatan manusia, terutama dampak paparan bagi kelompok sensitif seperti anak-anak. besarnya dampak dari paparan PM2.5 terhadap aktivitas fisik anak sekolah dasar yang dikaitkan dengan penyakit ISPA belum ada literaturnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar dampak dari aktivitas fisik terhadap paparan PM 2.5, kapasitas vital paru yang dihubungkan dengan potensi kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Metode: Subjek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi SDN Luginasari dan SDN Linggabudi kelas 6 yang bersekolah diarea lingkungan berpolusi. Analisis yang dilakukan untuk aktivitas fisik diukur dengan menggunakan quisioner Physical Activity Quistionnare-Children (PAQ-C), untuk pengukuran kapasitas vital paru dengan Spirometer SP10, sedangkan untuk analisis potensi kejadian ISPA menggunakan quisioner kejadian ISPA. Hasil: Nilai dari hasil quisioner aktivitas fisik pada saat post-test (0,75) pada SDN Luginasari dan (0,89) pada SDN Linggabudi memiliki jumlah nilai yang besar dibandingkan pada saat pengukuran pre-test (0,57) dan (0,74) . peningkatan kapasitas vital paru pada saat post-test (FVC1,82 FEV11,65) dan (FVC 1,91 FEV11,77) pada SDN Linggabudi serta penurunan potensi ISPA 16% pada SDN Luginasari dan 14% SDN Linggabudi. Kesimpulan: penelitian ini menunjukan bahwa paparan polusi udara Partikular Matter 2.5 dapat di minimalisir dampaknya dengan meningkatkan jumlah aktivitas fisik, hal tersebut dapat terjadi karena adanya peningkatan kapasitas vital paru untuk mecegah timbulnya beragam penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan. salah satu dari penyakit pernapasan yang bisa di cegah adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).